Backgroundposter pemilihan ketua osis. Ida Dan Jamal Pimpin Osis Man 1 Tanggamus Periode 20182019. 10 Gambar Poster Osis Terbaru. Poster kampaeye itu tidak melulu capres caleg cagub atau cabup namun contoh poster kampanye itu ada poster kampanye. Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Untuk melahirkan seorang pemimpin yang berdedikasi tinggi, mengerti dan cepat tanggap terhadap setiap permasalahan yang timbul tidaklah mudah, karena mereka tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan dan kecakapan, tetapi juga harus memiliki jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab yang besar, dapat menjadi panutan dan mengayomi terhadap masyarakat yang dipimpinnya. Demikian juga dengan Pengurus OSIS SMP Negeri 1 Cisurupan yang akan habis masa jabatannya dan harus diganti dengan kepengurusan yang baru. Untuk menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan kami, maka digunakanlah suatu mekanisme pemilihan pemimpin yang demokratis dan legitimit sehingga dapat diterima oleh semua anggotanya. Dengan momentum ini diharapkan akan lahir kader-kader pengurus OSIS yang berpotensi dan mampu membawa OSIS SMPN 1 Cisurupan kearah yang lebih baik, kreatif, inofatif dan penuh dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya Dapatkan Master File melalui link berikut ini KLICK TO DOWNLOAD Terima Kasih Telah Berkunjung, Share Contoh Proposal dari kepada teman-teman atau Rekan Kerja Anda. 700Contoh Undangan Pemilihan Ketua Osis Bahasa Inggris Canva menyediakan berbagai contoh gambar desain poster kampanye unik dan keren sebagai cara praktis membuat desain orisinil secara online dan pencalonan atau sampaikan urusan Anda dengan poster yang mudah diingatMulai dari ketua OSIS hingga presiden sebuah negara mengetahui pentingnya poster kampanye. Dibandingkan bentuk iklan lainnya, poster adalah media yang cepat, mudah, dan dapat diakses untuk menyampaikan maksud dan membangun citra yang tepat dalam kampanye. Selain pemilihan, poster kampanye juga menjadi cara tepat untuk menumbuhkan kesadaran serta mengumpulkan dukungan terkait maksud Anda, menyemangati orang untuk bertindak, bahkan bergabung dalam pawai dan unjuk membuat proses desain jadi begitu mudah meskipun tanpa pengalaman desain sekalipun. Mulai dengan menelusuri koleksi template kami yang dirancang secara profesional, lalu menggunakan fitur desain tarik dan lepas untuk menyesuaikan desain Anda sepenuhnya. Dalam hitungan menit, Anda akan memiliki poster keren baru yang siap cetak, dan Anda dapat kembali untuk berbagi platform kampanye luar biasa membuat poster kampanyeBuka CanvaBuka aplikasi Canva atau buka halaman web baru. Jika Anda baru menggunakan Canva, daftar menggunakan akun Google atau Facebook. Jika tidak, Anda dapat langsung masuk. Setelah itu, ketik “poster kampanye” menggunakan alat bantu pencarian untuk mulai mendesain. Pilih templateTidak ingin memulai dari awal? Tidak masalah. Anda dapat menelusuri ratusan template poster kampanye untuk tema apa pun yang sesuai dengan yang Anda inginkan. Gunakan alat bantu pencarian untuk memfilter skema warna, layout, atau gaya. Bereksperimen dengan fiturAkses stok foto, ilustrasi, gambar, dan grafis lainnya yang didesain secara profesional. Gunakan alat bantu tarik dan lepas untuk memindahkan elemen desain dan layout, serta mengubah kampanye pemilu, kesadaran, atau lingkungan Anda. Sesuaikan desain AndaMemberikan sentuhan pribadi pada desain poster Anda begitu mudah. Unggah foto, elemen identitas merek, bagan, dan grafis lainnya untuk mengisi desain Anda. Jangan lupa untuk tetap berpegang pada tujuan atau misi kampanye Anda! Bagikan atau cetakSetelah poster kampanye selesai, saatnya membagikannya kepada dunia. Anda dapat mem-posting poster secara online melalui media sosial, membagikannya melalui email atau mencetaknya dengan kualitas tinggi di Canva Print. Buka Desain Poster Kampanye BaruMenambahkan visual keren menggunakan pustaka media lengkap kamiCanva memberi Anda akses ke pustaka media yang berisi lebih dari jutaan gambar, ilustrasi, dan ikon berkualitas profesional. Gunakan panel pencarian untuk menemukan gambar tertentu, lalu tarik dan lepas ke desain Anda. Setiap foto di Canva dipilih dan dinilai secara cermat agar terlihat bagus saat dicetak maupun ditampilkan di layar. Sebagian besar gambar dalam pustaka ini tersedia gratis dan bebas Anda menggunakan gambar Anda sendiri? Anda juga dapat mengunggah foto sendiri ke Canva, gratis. Dengan begitu, poster Anda akan tampil memukau dan lebih keren dibandingkan yang poster dalam resolusi tinggi dan bagikan secara poster Anda menarik perhatian menggunakan Canva Print untuk menangani produksi poster Anda! Dengan warna yang cemerlang, kertas berkualitas tinggi, serta pilihan penyelesaian, poster Anda akan selalu tampak profesional dan menawan. Selain itu, kami akan mengirimnya langsung ke rumah sebarkan berita secara online dengan berbagi desain poster Anda yang baru di akun media sosial. Cukup klik bagikan dan kirim salinan desain Anda melalui email atau bagikan di akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Tak perlu menyewa seorang desainer, kini Anda bisa membuat berbagai jenis desain poster sepertiMengerjakan desain bersama timIngin mendapatkan masukan dari tim Anda? Bagikan link ke versi desain Anda yang dapat diedit. Karena Canva tersimpan di cloud, Anda dan tim dapat setiap saat mengakses desain tersebut dan dari komputer, iPhone, iPad, atau perangkat membuat poster kampanye yang bagus, buat desain yang sederhana. Anda tidak perlu memasukkan semua detail tentang platform Anda di poster. Cukup berikan informasi dasar seperti nama dan posisi yang Anda inginkan. Poster yang baik akan menarik perhatian audiens dan memberi mereka informasi yang cukup untuk mengetahui tentang diri Anda. Poster kampanye pemilu harus berisi nama, jabatan yang dicalonkan, slogan, janji, dan situs web Anda, serta tanggal pemungutan suara. Selain itu, fitur lain yang sering disertakan adalah foto diri dengan skema warna pilihan Anda. Jangan alihkan fokus pembaca dari pesan Anda dengan grafis yang tidak perlu. Pastikan Anda menggunakan font yang sederhana dan mudah dibaca seperti Arial, Helvetica, atau Tahoma yang dapat dilihat dari jarak jauh. Jika Anda menggunakan lebih dari satu font, batasi pada dua font saja. Hindari penggunaan font hitam dengan latar belakang terang. Sumber lain untuk PosterDesain Poster Lainnya STORY. Asale Kawuk, Pemangsa Mayat Manusia di Nusakambangan The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Infotekmesin Juli 2022 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 DOI 251 Implementasi Profile Matching Pada Seleksi Ketua dan Wakil Ketua OSIS Alif Iftitah1, Linda Perdana Wanti2*, Dwi Novia Prasetyanti3, Nur Wachid Adi Prasetya4, Andriansyah Zakaria5 1, 2,3,4,5Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap 1,2,3,4,5Jln. Dr. Soetomo Karangcengis Sidakaya, Kabupaten Cilacap, 53212, Indonesia E-mail linda_perdana Info Naskah Naskah masuk 25 Februari 2022 Direvisi 3 Juli 2022 Diterima 6 Juli 2022 Ketua OSIS pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS yang didampingi oleh wakil ketua. Oleh karena itu, diperlukan seleksi dengan beberapa kriteria untuk menentukan kandidat yang terbaik. Hal yang diperhatikan dalam seleksi ini adalah kerealistisan, kematangan, pengalaman organisasi, berbicara di depan umum, kedisiplinan, karakter, keaktifan organisasi, dan tanggung jawab. Dengan memanfaatkan suatu sistem pendukung keputusan, maka diperoleh kandidat terbaik untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS. Sistem ini dibuat dengan metode yang digunakan untuk membantu proses seleksi yaitu profile matching. Profile matching digunakan untuk mencari profil sebuah jabatan yang dicari dari spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ini memberikan solusi dan mempunyai tujuan yang jelas secara objektif pada pengambilan keputusan. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan adalah metode incremental. Pemilihan metode incremental didasarkan karena metode ini memiliki sifat iterative yaitu mampu beradaptasi dengan banyak pengulangan yang terjadi selama proses pengembangan berlangsung. Keterbaruan dari penelitian ini adalah rekomendasi yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan adalah terdapat notifikasi tentang hasil keputusan kepada pengguna dalam hal ini kandidat calon ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang menjadi alternativ pada proses pemilihan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa calon ketua dan wakil ketua OSIS yang sesuai dengan profil calon. Keywords student council selection; decision support system; profile matching; optimization; incremental method. The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. *Penulis korespondensi Linda Perdana Wanti E-mail linda_perdana p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 252 1. Pendahuluan Ketua OSIS merupakan pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS, yang didampingi wakil ketua. Sistem kepemimpinan dari ketua dan wakil ketua OSIS berpengaruh terhadap kemajuan kegiatan kesiswaan di dalam suatu sekolah [1]. OSIS SMA Negeri 1 Maos merupakan salah satu organisasi di SMA N 1 Maos. Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, dibentuk panitia untuk menyaring dan memilih kandidat calon ketua dan wakil ketua. Panitia melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditentukan. Informasi penilaian tersebut akan digunakan oleh panitia untuk memilih kandidat melalui beberapa tahapan tes hingga diperoleh sejumlah kandidat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh panitia. Proses ini diperlukan untuk memperoleh calon ketua dan wakil ketua OSIS terbaik [2]. Beberapa permasalahan yang sering muncul khususnya pada proses seleksi adalah proses seleksi memakan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh hasil keputusan calon kandidat yang sudah diputuskan oleh OSIS kelas XII dan panitia masih perlu mendiskusikannya kembali dengan pembina OSIS SMA N 1 Maos untuk mendapatkan kandidat calon ketua dan wakil ketua yang akan maju ke tahap pemilu OSIS. Sistem penilaian tidak menggunakan nilai baku pada setiap kriteria. Selain waktu yang lama, hasil seleksi terkadang kurang sesuai dengan profil harapan ketua dan wakil ketua. Penyeleksi hanya memberikan komentar dari kriteria, dan hasil seleksi bersifat subyektif. Proses seleksi ini yang masih harus dicari solusi agar diperoleh kandidat terbaik dalam waktu yang singkat [3]. Diperlukan proses identifikasi guna mencari solusi atas permasalahan yang timbul dan akan diselesaikan melalui penelitian ini dengan menggunakan sistem pendukung keputusan [4], [5]. Solusi dari permasalahan nantinya akan ditransformasikan ke dalam sistem pendukung keputusan [6], [7]. Sistem pendukung keputusan digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, seperti hemat waktu, akurasi data meningkat, strategi yang signifikan, cepat dan terarah, serta pengurangan biaya pengambilan keputusan. Ada banyak metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah profile matching [8]. Metode ini membandingkan antar kompetensi tiap individu kedalam kompetensi keahlian, sehingga bisa diketahui perbedaan kompetensi atau gap, semakin kecil nilai gap maka nilai bobotnya semakin besar [9]. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Iwan dkk yang mengembangkan sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching. Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan menggunakan beberapa kriteria atau aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Luaran dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan peneliti berupa tiga kandidat calon terbaik dengan nilai masing-masing Rio Mahendri dengan nilai 4,79, Nayla Nazwa dengan nilai 4,77 dan Sandy Andika 4,69. Ketiga kandidat terbaik berhak menjadi kandidat ketua OSIS Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah Tangerang [9]. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Keke dkk yang menerapkan metode elimination and choice translation reality ELECTE untuk memilih kandidat terbaik. Metode tersebut merupakan metode yang cocok untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS di SMKN 3 Tanjung Balai. Dengan menggunakan metode tersebut maka pemilihan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. Kriteria yang digunakan untuk menseleksi calon kandidat terbaik ada diantaranya, absen, keaktifan dan prestasi. Penelitian ini menghasilkan keputusan berupa alternatif-alternatif yang terpiliha masuk ke babak pemungutan suara diantaranya Vina Panduwinata dan Hamidah, Rinaldi dan Ade Triwijaya, dan Richard dan Reza Marpaung [10]. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Randi yang mengembangkan sistem informasi pemungutan suara e-voting untuk memilih ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan. Sistem informasi e-voting dikembangkan karena pemilihan ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan tetap harus dilakukan walaupun masih dalam masa pandemic covid-19. Sistem informasi pemilihan dibuat berbasis website untuk mengawal transparasi pemilihan ketua OSIS yang berlangsung [11]. Tujuan penelitian ini pada artikel ini adalah melakukan optimasi metode profile matching untuk merekomendasikan kandidat terbaik dari calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS yang telah diseleksi menggunakan kriteria-kriteria yang digunakan pada sistem pendukung keputusan [12]. Keterbaruan penelitian ini dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan dua metode yaitu metode incremental untuk pengembangan sistem pendukung keputusan yang mengimplementasi metode profile matching dalam memberikan rekomendasi keputusan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Metode incremental diketahui dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi selama pengembangan sistem dan tidak terlalu membutuhkan waktu yang banyak [13]. Sedangkan metode profile matching diimplementasi karena metode ini mampu merekomendasikan sebuah keputusan kandidat ketua OSIS dan wakil ketua OSIS terpilih yang ideal dengan kriteria-kriteria yang digunakan [14]. 2. Metode Metode Incremental Metode pengembangan sistem pendukung keputusan yang digunakan adalah metode incremental. Metode ini digunakan karena terdapat banyak perbaikan terhadap fungsionalitas sistem pendukung keputusan yang dikembangkan [15], [16]. Pada awalnya kebutuhan fungsional sistem dan non fungsional sistem didefinisikan dengan baik, tetapi pada masa uji coba ternyata terdapat perubahan skenario implementasi seperti perluasan kebutuhan fungsionalitas sistem yang secara mendadak sistem harus terintegrasi dengan perangkat versi baru, sehingga terdapat perubahan-perubahan yang cukup menyita waktu, sehingga pada pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang terdapat tiga kali iterasi maka metode ini cocok untuk diimplementasikan [17], [18], [19]. Perubahan skenario disisi end user terjadi setelah sistem selesai dikembangkan [19], [20]. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 253 Gambar 1. Incremental Model Metode Profile matching Profile matching adalah suatu metode dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi/kemampuan yang diperlukan oleh suatu jabatan [21]. Kompetensi/kemampuan itu haruslah dapat dipenuhi oleh calon atau pemegang suatu jabatandan dalam penelitian ini adalah calon ketua dan calon wakil ketua OSIS. Dalam metode ini, proses dilakukan dengan membandingkan antara kompetensi individu dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui hasil dari perbedaan kompetensi/gap [22]. Gap analisis merupakan suatu metode pengukuran untuk mengetahui kesenjangan/gap antara kinerja suatu variabel dengan harapan konsumen terhadap variabel tersebut [23]. Menghitung gap yang diperoleh dari beda antara profil jabatan dan profil peserta, seperti pada persamaan 1 dan 2.     1           2a Melakukan pembobotan terhadap nilai yang sudah didapat. Langkah ini dilakukan dengan mengganti nilai gap yang sudah didapat dengan bobot nilai yang telah ditetapkan. Hal ini disesuaikan dengan nilai masing–masing gap yang diperoleh [24]. Lalu dikonfersikan dengan merujuk pada tabel di bawah Tabel 1. Gap Selisih Kompetensi individu kelebihan 1 level Kompetensi individu kekurangan 1 level Kompetensi individu kelebihan 2 level Kompetensi individu kekurangan 2 level Kompetensi individu kelebihan 3 level Kompetensi individu kekurangan 3 level Kompetensi individu kelebihan 4 level Kompetensi individu kekurangan 4 level b Perhitungan dan pengelompokkan core factor dan secondary factor. Core factor merupakan aspek utama yang dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal [25]. Sedang secondary factor adalah faktor pendukung saja. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu menentukan mana yang termasuk dalam core factor dan mana yang termasuk secondary factor [18]. Perhitungan core factor dan secondary factor menggunakan persamaan 3 dan 4.    󰇛󰇜 3   󰇛󰇜 4 c Menghitung nilai total dan perangkingan. Perhitungan ini didasari atas prosentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap aspek penilaian menggunakan persamaan 5. 󰇛  󰇜󰇛󰇜 󰇛  󰇜󰇛󰇜 󰇛  󰇜 5 Jika tiap aspek sudah dihitung nilai totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan perangkingan untuk mendapat hasil akhir menggunakan persamaan 6 dibawah ini [25].   󰇛󰇜 󰇛󰇜 6 3. Hasil dan Pembahasan Incremental 1 Iterasi pertama memakan waktu sekitar dua bulan dari proses identifikasi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem. Definisi pengguna yang akan menjalankan sistem pendukung keputusan ini ada tiga yaitu panitia, pihak OSIS dan peserta pemilihan. Masing-masing pengguna mempunyai hak akses terhadap sistem pendukung keputusan, seperti untuk pengguna panitia dapat mengakses menu kelola data kriteria, data nilai peserta, dapat memproses pengambilan keputusan, dan dapat menampilkan pengumuman. Begitu juga dengan user yang lain, masing-masing mempunyai hak ases yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2. Untuk gambar 3 menunjukkan entity relationship diagram dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Terdapat empat tabel utama yang saling berelasi dan menghasilkan tiga tabel relasi. Untuk sequence diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4 menunjukkan runtutan aktifitas yang dilakukan oleh user pada proses seleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang diikuti oleh enam belas calon kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Proses yang kedua adalah sistem memulai proses perhitungan menggunakan metode profile matching yang menjaring ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan dua kriteria, setelah proses penilaian selesai maka sistem akan menampilkan hasil dari seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 254 Gambar 2. Use Case Sistem Pendukung Keputusan Gambar 3. ERD Sistem Pendukung Keputusan Gambar 4. Sequence Diagram p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 255 Proses pada iterasi pertama setelah pendefinisan hak akses masing-masing aktor, dilanjutkan dengan pengkodean dan implementasi sistem kepada end user. Proses implementasi sistem pendukung keputusan memerlukan waktu hampir satu minggu karena ternyata banyak sekali masukan-masukan dari end user tentang tampilan sistem dan fungsionalitas modul-modul yang ada pada sistem. Proses dilanjutkan pada iterasi kedua yaitu perbaikan sistem sesuai dengan masukan-masukan dari user. Perbaikan yang pertama dilakukan adalah tentang tampilan sistem. Tampilan dashboard menjadi perbaikan pertama yang dilakukan karena dashboard awal belum menunjukkan identitas dari tempat studi kasus pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS yaitu di SMA N 1 Maos. Tampilan kedua yang diperbaiki adalah pada halaman login dan halaman pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan metode pengambilan keputusan profile matching. Modul-modul yang disempurnakan antara lain 1 Modul seleksi ketua dan wakil ketua OSIS; 2 Modul kriteria yang digunakan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang dibuat dinamis yaitu dapat ditambah dan dikurangi sesuai dengan kebutuhan user; 3 Modul hasil seleksi menggunakan metode profile matching. Seluruh perbaikan selesai dilakukan dan sistem pendukung keputusan kembali diimplementasikan. Tahapan implementasi metode profile matching untuk menentukan kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS, sebagai berikut a Menentukan bobot setiap kriteria Untuk kriteria visi misi terdapat dua sub kriteria yaitu kerealistisan V1 dan kematangan V2. Sedangkan untuk kriteria kinerja terdapat enam sub kriteria yaitu pengalaman dalam berorganisasi K1, kemampuan berbicara di depan umum / public speaking K2, kedisiplinan K3, karakter K4, keaktifan K5, dan tanggung jawab K6 Tabel 2. Kriteria dan Sub Kriteria Core Factor/ Secondary Factor b Menghitung GAP Dalam proses ini, dilakukan proses perhitungan GAP antara profil peserta calon ketua dan wakil ketua dengan profil ketua dan wakil ketua yang ditunjukkan secara berturut-turut pada tabel 3 dan tabel 4. Kemudian, lakukan operasi pengurangan. Hasil dari proses ini seperti pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 3. Peserta Seleksi Calon Ketua Tabel 4. Peserta Seleksi Calon Wakil Ketua Tabel 5. Hasil perhitungan GAP Peserta Calon Ketua Tabel 6. Hasil Perhitungan GAP Peserta Calon Wakil Ketua p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 256 c Menghitung bobot GAP Setelah diperoleh GAP pada masing – masing peserta seleksi, tiap peserta diberi nilai dengan mencocokan nilai dengan patokan tabel bobot nilai GAP. Dengan demikian, peserta seleksi akan memiliki bobot nilai seperti Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Pembobotan GAP Calon Ketua Tabel 8. Pembobotan GAP Calon Wakil Ketua d Mengitung nilai core factor dan secondary factor Setelah dihasilkan bobot nilai GAP untuk setiap kriteris, maka setiap sub kriteria yang terdapat di dalam masing–masing kriteria dikelompokkan menjadi 2, yaitu core factor dan secondary factor. Menggunakan persamaan 3 untuk menghitung core factor yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 9 dan 10, sedangkan untuk perhitungan secondary factor menggunakan persamaan 4 hasilnya ditunjukkan pada tabel 11 dan tabel 12. e Menghitung nilai total Dari hasil perhitungan setiap aspek, langkah selanjutnya adalah perhitngann nilai total berdasarkan presentasi core factor dan secondary factor yang telah ditentukan. Pada sistem ini, digunakan nilai prosentasi CF sebesar 80% dan SF sebesar 20%. Perhitungan nilai total bisa dilihat pada tabel 13 dan tabel 14. Tabel 9. Hitung Core Factor Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Tabel 10. Hitung Core Factor Calon Wakil Ketua Tabel 11. Perhitungan Secondary Factor Calon Ketua Tabel 12. Perhitungan Secondary Factor Calon Wakil Ketua Tabel 13. Hitung Nilai Total Calon Ketua 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,375 + 0,2*4 = 4,3 0,8 *4 + 0,2*4,75 = 4,15 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 * 3,625 + 0,2*4,5 = 3,8 0,8 *4,25 + 0,2*3,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,25 + 0,2*4 = 4,2 0,8 *3,25 + 0,2*4,75 = 3,55 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,4 0,8 *3,875 + 0,2*4,5 = 4 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 257 Tabel 14. Hitung Nilai Total Calon Wakil Ketua 0,8 *4,125 + 0,2*4,25 = 4,15 0,8 *3,875 + 0,2*4,25 = 3,95 0,8 *4,5 + 0,2*3 = 4,2 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *3,75 + 0,2*4,25 = 3,85 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *4,125 + 0,2*4 = 4,1 0,8 *3,625 + 0,2*4 = 3,7 Gambar 5. Hasil Perangkingan Calon Ketua OSIS Gambar 6. Hasil Perangkingan Calon Wakil Ketua OSIS f Perangkingan Tahapan terakhir dari metode profile matching adalah perangkingan. Sebelum menghitungnya, harus ditentukan dahulu besar prosentase dari setiap kriteria. Dalam sistem ini, nilai kriteria visi misi sebesar 30% dan kriteria kinerja sebesar 70%. Hasil perangkingan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Incremental 2 Pada iterasi kedua perbaikan yang dilakukan setelah sistem diuji coba oleh end user adalah penambahan modul untuk luaran dari sistem pendukung keputusan. Modul yang ditambahkan adalah form yang menampilkan hasil rekomendasi dari sistem pendukung keputusan untuk menseleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Modul ini diusulkan oleh end user, mengingat hasil rekomendasi perlu dilaporkan kepada pihak yang berkaitan dengan kesiswaan dan salah satu dokumentasi dari kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Iterasi kedua dikerjakan selama empat hari dan setelah itu sistem kembali diuji coba oleh end user. Incremental 3 Setelah proses uji coba hasil iterasi kedua ternyata masih ada perbaikan maka proses perbaikan masuk ketahapan iterasi ketiga yaitu perbaikan pada modul peserta seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. End user meminta agar peserta seleksi baik ketua maupun wakil ketua dan ditambah dan dikurangi seperti modul data kriteria seleksi. Perbaikan tidak memerlukan waktu yang lama dan dilakukan selama dua hari, kemudian sistem kembali diuji coba ke end user. Secara keseluruhan end user telah mencoba sistem dan tidak ada lagi perbaikan yang perlu dilakukan. Untuk hasil tampilan sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos, dapat dilihat pada gambar 7, gambar 8, gambar 9 dan gambar 10. Gambar 7. Halaman Dasboard Utama Gambar 8. Halaman Data Kriteria 321864750246810Fajar Suci Resti Dimas Nova Angga Putri TegarHasil Rangking375126480246810Hasil Rangking p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 258 Gambar 9. Halaman Penilaian Peserta menggunakan Metode Profile matching Gambar 10. Halaman Hasil Penilaian Peserta Lolos Seleksi 4. Kesimpulan Sistem berhasil diimplementasikan dan diuji coba oleh end user setelah melewati tiga tahapan incremental yang dimulai dari menganalisis, mendesain, membuat source code sistem pendukung keputusan dan menguji coba sistem tersebut [26], [27]. Pada setiap tahapan incremental, terdapat beberapa masukan dari end user dan semua masukan tersebut telah diperbaiki, sehingga sistem pendukung keputusan telah sesuai dengan kebutuhan end user [28], [29]. Rekomendasi digunakan untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS dengan mengimplementasi metode profile matching. Implementasi metode profile matching dilakukan untuk memberikan keputusan rekomendasi terbaik, sehingga ketua dan wakil ketua OSIS terpilih merupakan kandidat yang paling sesuai dengan kriteria yang digunakan pada proses seleksi [25]. Rekomendasi hasil keputusan yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan disampaikan kepada masing-masing kandidat calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS melalui notifikasi pesan. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS masing-masing diwakili oleh delapan kandidat dengan hasil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Resti Setyaningsih dengan nilai total dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Renaldi Saputra dengan total nilai Daftar Pustaka [1] I. A. Toni and N. Mediatati, “Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Dalam Membentuk Karakter Siswa di Smk Negeri 2 Salatiga,” Satya Widya, vol. XXXV, pp. 54–61, 2019. [2] A. Aulawi and Srinawati, “Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi Untuk Meningkatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis di Smk Darus Syifa Kota Cilegon,” J. Pendidik. Pancasila dan Kewarganegaraan, pp. 38–50, 2018. [3] M. T. A. Zaen and R. Putra, “Aplikasi Voting Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Pada Ma Nurul Ihsan Nw Tilawah Berbasis Web,” J. Manaj. Inform. dan Sist. Inf., vol. 1, no. 2, p. 43, 2018, doi [4] E. Puerto, J. Aguilar, C. López, and D. Chávez, “Using Multilayer Fuzzy Cognitive Maps to diagnose Autism Spectrum Disorder,” Appl. Soft Comput. J., vol. 75, pp. 58–71, 2019, doi [5] L. P. Wanti, R. H. Maharrani, N. Wachid, and A. Prasetya, “Optimation economic order quantity method for a support system reorder point stock,” Int. J. Electr. Comput. Eng., vol. 10, no. 5, pp. 4992–5000, 2020, doi [6] D. Pramanik, A. Haldar, S. C. Mondal, S. K. Naskar, and A. Ray, “Resilient supplier selection using AHP-TOPSIS-QFD under a fuzzy environment,” Int. J. Manag. Sci. Eng. Manag., vol. 12, no. 1, pp. 45–54, 2017, doi [7] L. P. Wanti et al., “A support system for accepting student assistance using analytical hierarchy process and simple additive weighting,” 2020, doi [8] M. N. Ardhi, A. D. Farazizah, F. H. Firza, and M. A. Yaqin, “Otomasi dan Optimasi Pengaturan Kerja pada Pondok Pesantren Menggunakan Profile Matching,” Jurasik Jurnal Ris. Sist. Inf. dan Tek. Inform., vol. 5, no. 2, p. 227, 2020, doi [9] I. Syafei and M. Badrul, “Penerapan Metode Profile Matching Untuk Seleksi Pemilihan Ketua Osis,” J. PROSISKO, vol. 7, no. 2, 2020. [10] K. A. Siregar and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua dan Wakil OSIS SMKN 3 Tanjungbalai Menggunakan Metode Elimination and ChoiceTranslation Realty,” vol. 5, pp. 111–119, 2021, doi [11] R. R. Putra, “Perancangan Sistem E-Voting Dalam Pemilihan Osis Pada Sm k Yapim Taruna Marelan,” vol. 14, n o. 2, pp. 23–31, 2021. [12] R. Sitanggang and S. Sibagariang, “Model Pengambilan Keputusan Dengan Teknik Metode Profile Matching,” Comput. Eng. Sci. Syst. J., vol. 4, no. 1, p. 44, 2019, doi [13] C. Ucler, “Brainstorming th e cryoplane layout by using the iterative AHP-QFD-AHP approach,” Aviation, vol. 21, no. 2, pp. 55–63, 2017, doi [14] X. Yi, E. Bertino, F. Y. Rao, K. Y. Lam, S. Nepal, and A. Bouguettaya, “Privacy-Preserving User Profile Matching in Social Networks,” IEEE Trans. Knowl. Data Eng., vol. 32, no. 8, pp. 1572–1585, 2020, doi [15] E. Yusriyanah and I. Prihandi, “Aplikasi E-Commerce Petshop Berbasis Web Dengan Metode Incremental Studi Kasus Puri Vet Kembangan ,” J. Sist. Inf. dan E-Bisnis, vol. 1, no. 3, pp. 67–73, 2019. [16] B. Waseso, A. Wahab, and T. Daryanto, “Perancangan SIstem Pemantau Kapal Perikanan SPKP Untuk Kapal Di Bawah 30 GT Dengan Metode Incremental,” Incomtech, vol. 7, no. 1, pp. 24–30, 2018. [17] N. Hasan and W. E. Susanto, “Aplikasi Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Dengan Metode Incremental,” Bianglala Inform., vol. 8, no. 2, pp. 123–128, 2021, doi p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 259 [18] J. Martinez-Gil, A. L. Paoletti, G. Rácz, A. Sali, and K. D. Schewe, “Accurate and efficient profile matching in knowledge bases,” Data Knowl. Eng., vol. 117, pp. 195–215, 2018, doi [19] Z. Zhao, C. Li, X. Zhang, F. Chiclana, and E. H. Viedma, “An incremental method to detect communities in dynamic evolving social networks,” Knowledge-Based Syst., vol. 163, pp. 404–415, 2019, doi [20] R. Amami and A. Smiti, “An incremental method combining density clustering and support vector machines for voice pathology detection,” Comput. Electr. Eng., vol. 57, pp. 257–265, 2017, doi [21] J. Dalle and D. Hastuti, “Prototype decision support system selecting employee for certain position using profile matching,” Journal of Engineering and Applied Sciences, vol. 12, no. 2. pp. 183–185, 2017, doi [22] Safrizal, L. Tanti, R. Puspasari, and B. Triandi, “Employee Performance Assessment with Profile Matching Method,” 2018 6th Int. Conf. Cyber IT Serv. Manag. CITSM 2018, no. Citsm, pp. 1–6, 2019, doi [23] C. Jienardy, “GAP ANALISIS PERSEPSI DAN EKSPEKTASI KONSUMEN,” 2017. [24] J. Sains, L. Sopianti, and N. Bahtiar, “Students Major Determination Decision Support Systems Using Profile Matching Method with SMS Gateway Implementation,” J. Sains Dan Mat., vol. 23, no. 1, pp. 14-24–24, 2015. [25] T. Susilowati, E. Y. Anggraeni, Fauzi, W. Andewi, Y. Handayani, and A. Maseleno, “Using Profile Matching Method to Employee Position Movement,” Int. J. Pure Appl. Math., vol. 118, no. 7 Special Issue, 2018. [26] E. D. Wahyuni, “Implementasi Metode Incremental Pada Sistem Informasi Administrasi Desa Jambuwer,” J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 2, p. 156, 2021, doi [27] T. Fujiwara, J. K. Chou, Shilpika, P. Xu, L. Ren, and K. L. Ma, “An Incremental Dimensionality Reduction Method for Visualizing Streaming Multidimensional Data,” IEEE Trans. Vis. Comput. Graph., vol. 26, no. 1, pp. 418–428, 2020, doi [28] G. Shan, S. Xu, L. Yang, S. Jia, and Y. Xiang, “Learn A Novel incremental learning m ethod for text classification,” Expert Syst. Appl., vol. 147, p. 113198, 2020, doi [29] X. Wang, W. Wang, L. T. Yang, S. Liao, D. Yin, and M. J. Deen, “A Distributed HOSVD Method with Its Incremental Computation for Big Data in Cyber-Physical-Social Systems,” IEEE Trans. Comput. Soc. Syst., vol. 5, no. 2, pp. 481–492, 2018, doi ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Dwi WahyuniDesa Jambuwer adalah sebuah desa yang membutuhkan sistem informasi administrasi kependudukan yang dapat melakukan pengolahan data terkait proses pemberian layanan informasi tentang Desa Jambuwer seperti mencetak surat keteranganan, surat pernyataan, surat pengajuan dan pengolahan data RT dan RW. Dalam pelayanan dan informasi ke publik masih dilakukan secara manual, semua data dicatat ke dalam buku. Untuk pembuatan surat keterangan tidak mampu, surat keterangan penerimaan pensiun , surat pernyataan ahli waris harus mencari data terlebih dahulu di buku-buku penduduk induk. Sedangkan untuk mendapatkan informasi, masyarakat diharuskan untuk meluangkan waktu datang ke kantor. Hambatan yang dihadapi dalam proses mendapatkan informasi tersebut adalah aktivitas yang memakan waktu ketika masyarakat harus hadir ke kantor Desa dan risiko kesalahan petugas dalam pencatatan data. Hal ini bisa diatasi dengan membangun sistem baru yang lebih efektif yaitu sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Analisis pada sistem ini menggunakan analisis Elisitasi tahap 1, dan elisitasi tahap 2, dan MDI Mandatory, Desirable, and Inessential. Untuk teknik pengembangan sistem menggunakan metode Incremental. Software yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Laravel dan XAMPP sebagai koneksi ke database MySQL. Setelah melakukan implementasi menggunakan metode incremental, peneliti melakukan tahapan pengujian menggunakan metode UAT untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Dari hasil yang didapatkan pada pengujian UAT mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima oleh pengguna sistem. Kata Kunci Laravel, Sistem Informasi administrasi, Web, Xampp, PHPAnton AulawiSrinawati SrinawatiThis research aims to find out how the implementation of democratic values in the Intra-School Student Organization OSIS in Darus Syifa Vocational School, Cilegon City, especially in the organizational decision-making process carried out by the student council administrators. This study uses a qualitative approach that was developed through a descriptive analysis method. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation studies and literature studies. Based on the results of research in the field it can be explained that the decision-making process that can be implemented in the Student Council includes certain majority agreements, procedures with minority group agreements and the approval of certain minority groups. These three elements are aspects contained in the decision making process where a decision is considered valid if approved by many people. This can be seen in the deliberations carried out by the Student Council in the Darus Syifa Vocational School in Cilegon, Banten where the decisions made were based on the majority of votes. Walaw even in reality there are still many that need to be increased again such as the level of participation of the Student Council administrators in expressing their opinions so that the deliberation process is more active and not passive to get the best solution from the Government through the Ministry of Religious Affairs provides assistance to disadvantaged students through the BSM Indonesian Cash Transfer Programme for Poor Students program. BSM is in the form of giving some cash to students from various levels of education such as Madrasah Ibtidaiyah MI, Madrasah Tsanawiyah MTs, Madrasah Aliyah MA. BSM recipients come from disadvantaged families who have been selected through various criteria determined by the Ministry of Religious Affairs through schools. Schools still find it difficult to determine which students are eligible to receive BSM, hence to help the school in making decision about BSM acceptance, this study will apply the analytical method of hierarchy process and the simple additive weighting method to the decision support system for determining the scholarship to meet the criteria set by the school. Through a combination of analytical hierarchy process and simple additive weighting methods, the determination of prospective beneficiary students by counting the highest weight through a combination of both uses 5 criteria and 26 alternatives in the decision support system can be done. The purpose of this study is to create a decision support system based on the user-centered design oriented to all user needs, therefore the user can determine the system model used. Users can map an interactive system with various modules that are used through the implementation of user-centered design to produce a useful system and in accordance with the objectives. The results of this study are recommendation of decision support system for disadvantaged students to help with a combination of AHP and SAW of 5 five criteria and 26 alternatives used and oriented to the SitanggangSwono Sibagariang Swono SibagariangSetiap bertambahnya kepentingan obyek yang menuntut dalam menentukan keputusan, maka akan semakin rumitlah realisasi pengambilan keputusan. Tetapi pengambil keputusan mesti membahas dan mencari keputusan yang paling utama dan tepat the best. Ketika keputusan yang akan diambil sederhana seperti jam berapa harus bangun, jam berapa harus sarapan dan jam berapa harus kekantor atau jam berapa harus belajar maka biasanya seseorang dapat dengan mudah mengambil keputusan. Begitu juga dengan sebuah perusahaan ketika keputusan yang akan diambil bersifat kompleks dengan risiko yang besar seperti perumusan kebijakan, pengambil keputusan sering memerlukan alat bantu dalam bentuk analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan terstruktur/konsisten. Salah satu alat analisis tersebut adalah berupa decision making model model pembuatan keputusan yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan untuk masalah yang bersifat kompleks. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dirancang dengan bahasa pemrograman PHP&MySQL ini melakukan proses penilaian kinerja pegawai mulai dari penilaian kecerdasan, keahlian dan perilaku yang akan diputuskan dengan menggunakan metode Profile Matching dimana proses keputusan dengan penilaian berdasarkan bobot profil pada tiap-tiap pegawai. Mohammad BadrulIwan SyafeiOSIS merupakan kegiatan kesiswaaan yang wajib dilakukan setiap tahun, pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan memberi penilaian terhadap siswa. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui peringkat siswa untuk dapat menjadi ketua OSIS karena OSIS menjadi salah satu organisasi yang sering diberi tanggung jawab oleh pihak sekolah untuk merencanakan suatu kegiatan. Seleksi calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah ini yaitu masih menggunakan cara konvensional dan belum menggunakan Metode Sistem Pendukung Keputusan sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif dan efisien untuk proses seleksi calon ketua OSIS. Madrasah Aliyah Al-Hasaniyah Tangerang sangat membutuhkan sekali dengan adanya suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menunjang dan membantu kepada pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS untuk memilih calon kandidat ketua OSIS. Sistem pendukung keputusan dengan metode Profile Matching ini merupakan solusi terbaik dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjadi metode alternatif bagi pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS dalam menentukan kandidat calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah yang lebih tepat dan akurat serta efektif dan efisienIslamic boarding schools are religious institutions that provide education and teaching and develop and spread Islam. As an institution, Islamic boarding schools have many activities in them. In each activity requires an organizational structure to manage activities so that they are carried out properly. The process of selecting the person in charge is generally directly chosen by the board but this has both positive and negative sides. The positive side shortens the time in the election because there is no selection in determining the person responsible. The negative side of the direct appointment process is that it cannot see the abilities possessed by the candidates in charge of leadership, organization, and so on. This can only be known with the selection process, what often happens is the selection of the person in charge who does not have the appropriate ability. Under these circumstances, we need a system that can help boarding school administrators in facilitating the selection and appointment of the person in charge. In this study, profile matching is used to calculate the compatibility of the profile of the work and the profile of the person in charge. Each person in charge who is sought has each criterion consisting of core factors and secondary factors. The results obtained from this study are decision support systems that produce responsible recommendations in accordance with the criteria for each activity in the boarding HasanWahyu Eko SusantoAbstrak - Dari penelitian sebelumnya menunjukkan trend koperasi yang gagal semakin meningkat pada taun 2014 saja ada sekitar 40% koperasi yang tidak aktif. Dimana salah satu faktor yang berpengaruh terhadap koperasi yang tidak aktif adalah kurangnnya penggunaan teknologi. Hal ini sejalan dengan data penggunaan teknologi informasi oleh koperasi Di indonesia yang hanya berkisar antara 25% sampai 30% yang menunjukkan penerapan teknologi di perkoperasian masih minim. Termasuk di dalamnya adalah koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya perlu di buatkan sebuah aplikasi yang mamapu membantu koperasi dalam menjalanjan proses bisnisnya. Sehingga dapat meningkatkan serapan penggunaan teknologi pada koperasi dan mengurangi resiko kegagalan koperasi. Metode pengembangan perangkat lunak yang di gunakan pada Sistem informasi koperasi simpan pinjam adalah metode incremental. Hasil dari pembuatan aplikasi ini menunjukan Metode incremental bisa diterapkan dalam pembangunan sistem informasi koperasi Simpan Pinjam. Langkah-langkah di metode Incremental memudahkan dalam pengembangan Aplikasi karena langkah langkah dalam metode ini runtut dan sistematis. Hasil pengujian menggunakan Metode Black Box testing yang dilakukan terhadap sistem informasi koperasi menunjukkan semua fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik. Selain menunjukkan fungsionalitas sistem berjalan dengan baik Pengujian juga menunjukkan bahwa sistem yang di hasilkan sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna sesuai dengan Analisa Kebutuhan perangkat lunak. Kata Kunci Koperasi, Sistem Informasi, Incremental. Abstract - The Previous research shows that the trend of failed cooperatives has increased in 2014 alone, around 40% of cooperatives are inactive. Where one of the factors that influence an inactive cooperative is the lack of use of technology. This is in line with data on the use of information technology by cooperatives in Indonesia, which only ranges from 25% to 30%, which shows the application of technology in cooperatives is still minimal. This includes savings and loan cooperatives. Therefore it is necessary to make an application that is able to assist cooperatives in running their business processes. So as to increase the uptake of the use of technology in cooperatives and reduce the risk of cooperative failure. The software development method used in the savings and loan cooperative information system is the incremental method. The results of making this application show that incremental methods can be applied in the construction of savings and loan cooperative information systems. The steps in the Incremental method make it easy in Application development because the steps in this method are coherent and systematic. The results of testing using the Black Box testing method performed on cooperative information systems show that all system functionalities can work well. In addition to showing the functionality of the system is running well Testing also shows that the system produced has been able to meet user needs in accordance with the Analysis of Software Requirements.. Keywords Koperasi , Information Systems, IncrementalDeep learning is an effective method for extracting the underlying information in text. However, it performs better on closed datasets and is less effective in real-world scenarios for text classification. As the data is updated and the amount of data increases, the models need to be retrained, in what is often a long training process. Therefore, we propose a novel incremental learning strategy to solve these problems. Our method, called Learn, includes four components a Student model, a reinforcement learning RL module, a Teacher model, and a discriminator model. The Student models first extract the features from the texts, then the RL module filters the results of multiple Student models. After that, the Teacher model reclassifies the filtered results to obtain the final texts category. To avoid increasing the Student models unlimitedly as the number of samples increases, the discriminator model is used to filter the Student models based on their similarity. The Learn method has the advantage of a shorter training time than the One-Time model, because it only needs to train a new Student model each time, without changing the existing Student models. Furthermore, it can also obtain feedback during application and tune the models parameters over time. Experiments on different datasets show that our method for text classification outperforms many traditional One-Time methods, reducing training time by nearly 80%.Mohammad Taufan Asri ZaenRyadi PutraIn the world of education, technology plays very important role to support the teaching and learning process and activities in the school, but not all of the process activities accommodated by the development of technology. The process of election of OSIS MA Nurul Ihsan NW Tilawah, a system that everything is done still conventional, all the process is done manually and it is less effective and efficient. Voting E-Voting applications are considered to be more effective and more efficient because all of the process is computerized, making it easier for users to choose candidates, simplify the vote counting process and the results of the election can be known quickly and manufacture and application design of voting election of the OSIS on MA Nurul Ihsan NW Tilawah based website was built using development methods system development life cycle SDLC, programming languages PHP and using MySQL database. The data that will be managed in the system are committee data, voter or student data, candidate data or candidate OSIS with the registration process and selection process. The output of this application design is the voter data report, the candidate data report and the voting voice data voting application at MA Nurul Ihsan NW Tilawah is expected to facilitate the process of electing the student council president, and giving voting results that are accurate, fast and reliable and can reduce the number of students who do not vote and will not interfere with the teaching and learning processIndra Anggrio ToniOne of the negative impact of globalization era is the decreasing of the character of senior high school’ students. This case can be seen from many kinds of offenses of the students such as bring pornographic readings, skipping classes, smoking, and brawls. Therefore, one of the effort of the school to overcome the problems is through student council. The purpose of this research is to describe the role of the student council in forming the students’ characters in Vocational High School 2 in Salatiga from 1 student council’s work programs that have been arranged and done, 2 the students character formation through student council's activities, 3 the successful implementation of student council activities in shaping the students’ character. Qualitative research with a descriptive approach is used in this study and the participants are the chairman and members of the student council, and student council adviser. The data collection used interview, observation, and documentation. The results of the research showed 1 there were 4 activities or programs of student council such as class meetings, the representative meeting, the introduction of the school environment, and basic leadership training, 2 Four activities or programs formed the students’ character such as discipline, confidence, responsibility, mutual respect, democracy, caring, critical, and leadership, 3 the programs are done successfully to change the students' character who were less disciplined to be more disciplined, responsible to do homework, caring to friends, critical and confident in giving opinions in front of the class or public, cooperated well and respected to teachers.
  1. Βըщаኀеջ геղона скяпрιпоኂо
  2. Его χէህишу ፓιցի
    1. Пէ բሴቧοբиቺባкл б ልሸնαχу
    2. Рсоքሚ θ
    3. Юно димυ ረеρεη
Mempereratikatan dan menjalin komunikasi yang baik, membentuk karakter kepramukaan di setiap anggota Kwartir Ranting 3.0 Teluk Alaska, meningkatkan kerja sama dan kekompakan, mengkolaborasikan teknologi dengan kegiatan-kegiatan yang ada. 7. Contoh Visi Misi Organisasi Paskibra. Berikut contoh visi misi OSIS SMK. Joko Widodo dan pengurus OSIS SMA berprestasi. Foto Antara/Wahyu Putro AMenjadi ketua OSIS bukanlah hal yang mudah. Selain harus punya mental baja, kamu juga dituntut untuk punya tanggung jawab yang tinggi terhadap kegiatan sekolah. Agar didapuk sebagai ketua OSIS pun enggak bisa yang ingin menjadi ketua OSIS harus mempersiapkan segala hal untuk bahan kampanye. Bagaimana caranya? Berikut kumparan rangkum lima tipsnya seperti yang dikutip dari situs resmi Petrick Henry Cari alasan mengapa kamu harus majuBertingkah Genit dan Alay Foto Dok. YoutubeTanyakan pada dirimu sendiri mengapa kamu harus maju sebagai ketua OSIS? Jawaban dari pertanyaan itu bakal mengarahkanmu membuat visi dan misi, yaitu rencana ke depan yang akan dilakukan ketika terpilih sebagai ketua OSIS. Pastikan alasan yang kamu miliki itu untuk kepentingan OSIS, jangan karena ambisi pribadimu harus menjaring sebanyak mungkin suara agar para siswa lain memilihmu sebagai ketua OSIS. Caranya adalah masuki semua lini pergaulan yang ada, tampung setiap aspirasi yang mereka inginkan. Jadilah kandidat ketua OSIS yang supel terhadap semua Munculkan slogan yang mudah diingatDonald Trump, sumber Youtube Foto Rina NurjanahSetiap kandidat ketua OSIS punya brand yang harus dijual. Brand itulah yang mewujud dalam bentuk slogan kampanye. Pastikan bahwa slogan tersebut mudah diingat dan merepresentasikan visi-misi yang kamu usung. Contohnya bisa seperti “Make SMA X Great Again! Choose Kandidat X!” atau “Kandidat X adalah Kita”.Meski kamu harus menjadi orang yang paling diinginkan masyarakat sekolah agar terpilih sebagai ketua OSIS, tapi menjadi dirimu sendiri adalah penting. Jangan karena hendak maju sebagai ketua OSIS, kamu yang tadinya periang di hadapan semua orang jadi terlihat serius. Mengubah citra jadi baik itu penting, tapi berpura-pura jadi orang lain itu enggak Siapkan pidato kampanye yang ciamikMichelle Obama dalam pidato terakhirnya. Foto YouTube/Associated PressPada pemilihan ketua OSIS, setiap kandidat bakal setidaknya sekali menyampaikan pidato di hadapan masyarakat sekolah. Buat menghadapi hal ini kamu harus menyiapkan teks dari jauh-jauh hari dan berlatih terus supaya lancar. Untuk mendapatkan sentuhan pidato yang menarik, kamu bisa mencari referensi dari para orator ulung dunia seperti Soekarno atau Martin Luther King.
7PCP ( Mobile Legend ) 8.Kesenian. 9.Adiwiyata. Pembagiaan ini tergantung dari berapa banyak kegiatan extra kurikuler di suatu Sekolah,pembahasan kita saat ini adalah mengenai pemilu yang diadakan untuk memilih ketua osis dengan cara pemilihan langsung dan pemilihan dengan cara perwakilan pertanyaannya mana yang lebih effektif dan berhasil dalam memimpin.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dokumen pribadi Osis adalah salah satu organisasi yang ada di Sekolah, organisasi ini dimulai dari jenjang SMP, SMA,SMK atau sekolah yang sederajat. Berjalannya organisaasi Osis ini tergantung bagaimana kesiapan seorang ketua Osis meminpin anggota anggotanya, organisasi Osis di Sekolah menaungi beberapa sub organisasi seperti 3. PMR Mobile Legend ini tergantung dari berapa banyak kegiatan extra kurikuler di suatu Sekolah,pembahasan kita saat ini adalah mengenai pemilu yang diadakan untuk memilih ketua osis dengan cara pemilihan langsung dan pemilihan dengan cara perwakilan pertanyaannya mana yang lebih effektif dan berhasil dalam memimpin. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Kemudianlihat tanda pada desktop background yang berarti tidak akan dapat dirubah dengan keterangan telah dinonaktifkan administrator . Contohnya pemilihan ketua OSIS di SMAN 1 Jekulo tahun Pelajaran 2018/2019 sudah berbasis online dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh google, yaitu google formulir dan blogger.
Ada banyak contoh banner pemilihan ketua OSIS yang bisa Anda jadikan sebagai ide dan inspirasi. Seperti sudah diketahui bahwa setiap pemilihan ini maka calon ini biasanya diminta untuk menyampaikan visi dan misi mereka masing-masing pada lingkungan sekolah. Seperti sudah diketahui bahwa ini adalah ajang yang cukup bergengsi di lingkungan sekolah. Biasanya prosesnya akan dilakukan secara demokratis yakni dengan menggunakan suara yang diberikan oleh para siswa-siswi nantinya. Adapun pihak dengan suara paling banyak berhak untuk menjadi Juga Contoh Poster Keselamatan Kerja di Laboratorium Contoh Banner Pemilihan Ketua OSISBagi Anda yang akan mencalonkan diri sebagai kandidat ini maka terdapat bahan pertimbangan yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. Salah satunya adalah pembuatan poster kampanye OSIS. Walaupun terlihat cukup sepele tetapi nyatanya kehadiran poster inilah mempunyai peran cukup penting. Karena didalamnya nanti, Anda bisa menyampaikan visi dan misi sehingga orang-orang yang membacanya akan semakin paham dengan informasi didalamnya. Untuk cara membuat poster calon ketua OSIS sendiri sebenarnya tidaklah sulit buat dilakukan. Hanya saja sebagian besar dari pemula pastinya akan bingung harus memulai darimana bukan? Oleh karena itulah perhatikan beberapa hal dibawah ini. 1. Tentukan Tema dari Poster Dalam pembuatan poster untuk pemilihan itulah, Anda dapat menentukan temanya terlebih dahulu. Tema ini sangat penting karena dapat menunjukkan identitas dari calon tersebut. Dengan menentukan tema itulah maka Anda akan semakin mudah dalam memilih desainnya secara keseluruhan. 2. Pilih Background yang TepatApabila Anda sudah menentukan tema dari poster maka langkah berikutnya adalah menentukan background poster pemilihan ketua Osis. Background ini juga bisa ditentukan oleh tema yang dihadirkan tetapi pastikan hindari menggunakan background cenderung berlebihan karena akan membuat orang lain merasa terganggu. Baca Juga Spanduk Service ACContoh Stempel Bengkel Motor3. Masukkan Foto yang JelasAgar orang atau audiens di lingkungan sekolah bisa mengetahui siapakah calonnya maka sebaiknya masukkan foto yang jelas di dalam banner. Biasanya memang terdapat lebih dari dua kandidat calon ketua tersebut. Oleh karena itulah untuk memudahkan audiens menentukan pilihan maka masukkan foto jelas. 4. Berikan Kata-kata yang Informative Terakhir adalah Anda tidak boleh lupa dalam menyematkan kata-kata untuk poster ketua osis. Kata-kata inilah biasanya akan berisi misi dan misi dari masing-masing ketua OSIS ataupun ajakan untuk melakukan pemilihan secara demokratis ataupun sebagainya. 5. Poster atau Banner Tidak bisa dipungkiri bahwa pembuatan banner atau poster inipun tidaklah mudah untuk dilakukan. Terlebih lagi kalau Anda belum pernah melakukannya sebelumnya. Oleh karena itulah kami sudah menyiapkan beberapa contoh dibawah ini untuk Anda. Ketahui Contoh Brosur ACContoh Stempel DokterCara Membuat Label Jilbab SendiriPemilihan calon OSIS menjadi salah satu ajang paling bergengsi di lingkungan sekolah. Oleh karena itulah berbagai persiapan dilakukan supaya kegiatannya dapat berjalan dengan lancar. Disinilah pentingnya bagi Anda agar menyiapkan contoh banner pemilihan ketua OSIS.
pemilihanosis dengan menggunakan web terbukti lebih ideal dan lebih ampuh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa digunakan untuk menghemat dana dengan tidak menggunakan surat suara SAYA SEBAGAI AUTHOR SUDAH MERANCANG SEBUAH WEB SEDERHANA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK PEMILIHAN KETUA OSIS, FITUR YANG DITAWARKAN OLEH WEB INI ADALAH
Halo teman-teman google kembali lagi dengan admin kali ini kita akan membahas tentang banner yang sudah admin cantumkan penjelasannya di dalam artikel Download Banner Pemilihan Ketua OSIS CorelDraw Dan Photoshop. Beberapa penjelasan ini berhubungan dengan banner ketua osis yang sudah admin buat desainnya menggunakan berbagai aplikasi vektor terbaik. Aplikasi ini di gunakan sebagai alat untuk membuat desain yang memiliki beberapa kelebihan penggunaannya yang bisa teman-teman nikmati pada saat membuat desain. Selain itu, tiga aplikasi yang admin gunakan ini menghasilkan beberapa format file yang bisa teman-teman dapatkan di bawah ini. Di antaranya format Photoshop .psd , Coreldraw .cdr dan Illustrator .ai merupakan format file yang biasanya di gunakan oleh desainer atau orang untuk file ya untuk di cetak. Admin juga sudah memberikan beberapa tutorial sederhana yang bisa membantu teman-teman dalam membuat desain banner ini dan bisa kalian ikuti sampai akhir. Di bawah ini juga admin sudah membagikan beberapa contoh desain memiliki tampilan menarik dan elegan bisa teman-teman download saja filenya yang sudah di bagikan di dalam artikel ini. Apa itu OSIS OSIS merupakan sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi peserta didik di sekolah dengan tujuan serta pembinaan yang sesuai dan d icapai secara bersama-sama. Di dalam organisasi ini di pimpin oleh pengurus OSIS yang merupakan salah satu siswa yang di pilih berdasarkan prestasi, dan keaktifan peserta didik di lingkungan sekolah. Untuk menjadi pengurus OSIS ini harus memiliki wawasan yang luas dan mampu untuk berinteraksi. Hal tersebut menjadi sebuah kriteria yang harus di miliki oleh seluruh siswa agar terbiasa dengan jiwa kepemimpinan yang bisa di peroleh melalui berbagai kegiatan di sekolah atau ekstrakulikuler yang bisa di lakukan seperti Pramukan, Basket, PMR dan lain-lain. Selain itu, organisasi ini juga bisa menjadi sebuah tempat untuk seluruh siswa yang ingin membentuk serta meningkatkan sikap bertanggung jawab yang biasanya di lakukan pada kegiatan sehari-hari. Osis menjadi salah satu jalur yang di perhatikan oleh pemerintah di tata secara rapih dan teratur agar visi-misi dan tujuan bisa dilaksanakan serta di capai oleh seluruh siswa. Pengertian Tentang Banner Pengertian banner yang bisa anda ketahui yaitu sebuah benda yang di jadikan sebagai alat untuk media informasi non personal yang berisi pesan promosi, bertujuan untuk menjual ataupun memperkenalkan produk tersebut ke konsumen atau masyarakat lain. Untuk pendapat lainnya ada seseorang yang memberikan penjelasan tentang pengertian banner yang merupakan suatu media promosi yang di cetak dengan ukuran bentuk potrait atau vertikal yang menggunakan print digital nantinya akan di publish agar orang lain bisa mengetahui produk yang di jual oleh perusahaan atau tempat tersebut. Biasanya di dalam tampilan desain banner ini di buat dengan berbagai gambar atau teks yang mendeskripsikan produk tersebut secara tidak langsung. Selain itu, terdapat beberapa data-data lainnya yang bisa di cantumkan di dalam desain ini seperti barcode dan akun sosial media anda. Berikut ini juga admin sudah membagikan beberapa tampilan contoh banner osis yang bisa teman-teman jadikan sebagai referensi dalam membuat desain banner OSIS ini. Cara Membuat Ebook Flip Interaktif Gratis Dengan HeyzineAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat berkunjung di Blog pribadi saya sekarang kita akan membahas tentang Cara Membuat Ebook Flip Interaktif Gratis Dengan Heyzine Sebelum dimulai ini adalah tutorial yang di mana… cara membuat grafik laporan di google data studioUntuk membuat grafik laporan di Google Data Studio, ikuti langkah-langkah berikut1. Buka Google Data Studio di browser Anda dan buat laporan baru atau pilih laporan yang Di panel sebelah… Membuat Absen Online Google Form Auto RekapSelamat datang di blog saya sekarang kita akan membahas tentang Membuat Absen Online Google Form Auto Rekap pada tutorial kali ini kita studi kasusnya tentang absen seorang atau beberapa siswa… Cara Menambahkan Kontrol Data Google Data StudioAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sekarang kita melanjutkan video kita tentang Google data Studio di video yang kedua Cara Menambahkan Kontrol Data Google Data Studio bagi yang belum menonton video sebelumnya Silahkan… Membuat Rumus Di Google Data StudioAssalamualaikm sekarang kita akan membahas Membuat Rumus Di Google Data Studio menggunakan rumus sederhana nanti kita akan praktikan dengan jelas Google Data Studio adalah platform visualisasi data yang memungkinkan Anda… Tampilan Contoh Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Untuk tampilan contoh desain banner pemilihan OSIS memikiki perpaduan warna yang di dominasi dengan warna biru gelap dan biru terang bisa juga teman-teman ubah kembali jika ingin mengubahnya. Desain ini di buat dengan banner objek yang memikiki bentuk seperti polygon pada sisi desain di padukan dengan data objek dan gambar model anak sekolah. Dengan pemberian gradasi warna yang di buat pada desain banner pemilihan ketua osis ini menggunakan dua jenis warna sama yaitu menggunakan warna biru gelap dan biru terang. Perpaduan warna ini admin terapkan di dalam desain yang memiliki ukuran objek landscape dengan data-data serta model yang sudah admin cantumkan. Desain ini juga dibuat dengan berbagai objek pada sisi desain di buat seperti bentuk polygon yang di berikan gradasi warna sinkron. Perpaduan warna menarik yang admin cantumkan di dalam tampilan contoh desain Banner Pemilihan OSIS ini mempunyai variasi warna biru yang admin berikan dengan beberapa gradasi warna yang sama yang di padukan agar tampilan desain lebih menarik. Agar tampilan desain lebih menarik dan elegan di dalam tampilan desain ini admin cantumkan beberapa data-data sederhana saja seperti nama sekolah, tahun ajaran, logo, dan akun sosial media. Bisa teman-teman custom juga untuk data-data ini dengan menambahkan beberapa data-data menarik yang berhubungan dengan sekolah tersebut Di dalam tampilan contoh Desain Banner Pemilihan OSIS ini admin terapkan dua warna cerah yaitu perpaduan warna biru gelap beserta gradasinya dan warna kuning untuk warna pendukung. Di padukan juga dengan objek gambar model anak sekolah yang admin sesuaikan dengan tingkat sekolah tersebut bisa menjadi salah satu kelebihan bagi tampilan desain banner ini. Variasi warna menarik yang admin berikan di dalam tampilan contoh Desain Banner Pemilihan OSIS ini admin buat dengan warna hijau yang mendominasi perpaduan warna desain ini di padukan dengan warna sebagai warna kedua yaitu warna kuning. Di buat dengan tampilan sederhana yang memiliki model yang di cantumkan pada sisi kiri desain di lengkapi juga dengan data-data secara umum saja yang bisa teman-teman custom kembali nantinya. Perpaduan warna sederhana dengan tampilan menarik yang admin buatkan di dalam tampilan contoh desain banner ldk osis menggunakan variasi warna yang admin buat dengan warna ungu yang menjadi warna utama di kombinasikan dengan warna kuning pada objek desain. Di lengkapi juga dengan data-data yang admin buat secara umum saja bisa teman-teman ubah saja sesuaikan dengan kebutuhan desain tersebut seperti nama sekolah, tahun ajaran, logo, dan akun sosial media. Pada bagian ini admin akan membagikan beberapa tampilan contoh Desain Download Banner Pemilihan ketua OSIS yang di buat dengan berbagai warna pilihan dan menarik. Beberapa tampilan desain yang admin berikan di bawah ini bisa teman-teman gunakan sebagai contoh dalam membuat desain hanya download saja filenya di lengkapi dengan berbagai format file yang bisa kalian dapatkan secara gratis, sebagai berikut Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Photoshop Pada tampilan Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini admin buat dengan berbagai perpaduan warna yang di dominasi warna ungu dan gradasi warna biru yang di cantumkan di dalam objek desain ini. Untuk objek desain yang admin buatkan ini di bentuk seperti polygon yang di susun rapih di lengkapi juga dengan berbagai data-data simpel yang ada di dalam desain banner ini. Desain ini juga di buat dengan menggunakan aplikasi vektor terbaik yang menjadi aplikasi rekomendasi bagi teman-teman yang ingin membuat desain yaitu menggunakan aplikasi Photoshop. Aplikasi ini menghasilkan format .psd yang bisa teman-teman dapatkan filenya di bawah ini secara gratis yang admin sudah bagikan untuk kalian. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Coreldraw Pembuatan tampilan contoh Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS di atas untuk proses membuat desainnya admin buat dengan menggunakan aplikasi Coreldraw. Yang memiliki perpaduan warna ungu dan biru yang mendominasi warna desain banner ini di lengkapi juga dengan data-data yang di buat secara umum saja. Desain ini juga di lengkapi dengan format .cdr yang di hasilkan oleh aplikasi yang memiliki tampilan mudah di fahami dan fitur export/import nya yang memudahkan pengguna dalam menyimpan atau membuka file dari aplikasi sejenisnya. Bisa teman-teman download saja template banner ldks osis cdr ini jika tertarik dengan tampilan desainnya bisa langsung klik saja link di bawah ini secara gratis. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Illustrator Proses pembuatan tampilan contoh desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini admin buat dengan menggunakan ukuran kertas landscape dan beberapa objek lain di dalamnya. Desain ini juga admin juga berikan perpaduan warna sederhana yang di dominasi oleh warna biru serta ungu yang di gabungkan menjadi satu warna sinkron. Bisa teman-teman download juga template desain secara gratis dan bisa di jadikan sebagai contoh dalam membuat desain banner ini. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Photoshop Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini memiliki perpaduan warna beragam dan cerah yang dib uat dengan menggunakan tiga jenis warna di antaranya warna biru, kuning dan orange. Tampilan desain ini sangat menarik bisa teman-teman jadikan sebagai contoh atau template dalam membuat desain banner ini. Di lengkapi juga dengan beberapa data-data serta gambar model yang bisa memperindah tampilan desain ini agar lebih elegan dan menarik perhatian. Silahkan download saja template desain ini dengan cara klik link di bawah ini untuk mendapatkan desain banner ini dengan menggunakan format file Photoshop secara gratis. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Coreldraw Untuk variasi warna desain ini admin buatkan sama seperti tampilan contoh desain sebelumnya yaitu menggunakan tiga warna cerah yamg di gabungkan menjadi warna sinkron yaitu warna biru, kuning dan orange. Perpaduan warna ini bisa teman-teman ubah kembali dan untuk data-data yang admin cantumkan di dalam desain ini bisa kalian tambahkan jika di perlukan. Desain di buat dengan aplikasi Coreldraw yang memiliki beberapa kelebihan yang bisa di nikmati oleh penggunanya dan memudahkan teman-teman dalam membuat desain. Desain ini menggunakan format .cdr yang dapat teman-teman download saja di bawah ini. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Illustrator Beberapa warna tampilan contoh Desain Banner OSIS ini bisa teman-teman custom kembali dengan warna sinkron lainnya tetapi untuk desain ini admin buat dengan menggunakan warna kuning, orang dan biru. Tampilan desain ini sangat menarik perhatian dengan menggunakan objek gambar dan beberapa model serta objek yang bisa memperindah tampilan desain ini. Jika teman-teman tertarik dan ingin menggunakan template desain ini sebagai contoh dalam membuat desain bisa langsung klik saja link yang admin sudah bagikan di bawah ini. Langkah Cara Membuat Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Gratis Berikut ini teman-teman bisa langsung lihat saja beberapa penjelasan desain Download Banner Pemilihan Ketua OSIS bisa kalian simak dibawah ini. Penjelasan tutorial desain banner pelantikan osis bisa menjadi langkah bagi teman-teman untuk membuat desain banner OSIS ini, sebagai berikut Langkah Kesatu Membuat Kotak Silahkan bagi teman-teman bisa langsung buat kotak seperti contoh dengan ukuran yang di sesuaikan. Langkah Kedua Membuat Objek Bagi kalian untuk langkah selanjutnya bisa buat objek dengan memberikan warna dengan opacity rendah Langkah Ketiga Membuat Objek Baru Untuk langkah yang selanjutnya kalian dapat membuat objek pada sisi atas dengan memberikanw warna ungu dan kuning. Langkah Keempat Membuat Objek Sama Kemudian, kalian bisa membuat objek pada sisi bawah dengan bentuk objek yang sama. Langkah Kelima Masukan Sosial Media Berikutnya kalian bisa memasukan sosial media kalian seperti contoh di atas Langkah Keenam Menambahkan Deskripsi Yang selanjutnya kalian bisa menambahkan deskripsi teks pada desain ini menggunakan teks tools Langkah Ketujuh Masukan Logo & Model Untuk langkah yang terakhir kalian bsa memasukan logo dan model seperti contoh sesuaikan saja posisinya. Terima kasih bagi teman-teman yang sudah menggunakan template desain yang admin cantumkan di dalam artikel Download Banner Pemilihan Ketua OSIS CorelDraw Dan Photoshop.
4agustus 2022 adalah pemilihan ketua osis baru di mts al ihsan, dengan adanya pemilihan ini semua siswa/i dapat belajar berdemokrasi yang baik. #pemilihanke
CONTOH PRAKTIK DEMOKRASI DI SEKOLAH Salah satu contoh demokrasi di sekolah adalah pemilihan ketua OSIS. Sietiap acara pastinya memerlukan persaiapan atau susunan acara, begitu juga dalam pemilihan ketua OSIS. Berikut adalah langkah-langkah persiapan atau susunan pemilihan ketua OSIS. Persiapan  Langkah pertama panitia harus menentukan siapa saja kandidat ketua serta wakil ketua OSIS yang akandi pilih oleh semua warga sekolah.  Setelah itu, semua materi atau barang-barang yang diperlukan harus ada sebelum acara dilaksanakan  Hari, tanggal, serta waktu penyelenggaraanpun harus ditentukan agar semua pemilih dapat mempersiapkan dirinya.  Satu hari atau beberapa hari sebelum pelaksanaan, semua barang atau materi harus ada pada tempat diselenggarakannya pemilihan ketua serta wakil ketua OSIS tersebut  Dan yang paling penting adalah kesiapan dari masing-masing kandidat serta panitia untuk mengikuti acara demokrasi pemilihan ketua OSIS tersebut. Pelaksanaan  Pada hari pelaksanaan, sang komando atau penanggung jawab harus memberi tugas kepada seluruh panitia untuk mengecek atau mengontrol apakah semua keadaan atau kondisi sudah siap ataukah belum. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kesalahan atau kesibukan yang dilakukan.  Setelah itu, harus ada beberapa kata sambutan dari pihak-pihak yang bersangkutan.  Pelaksanaan pemilihan harus berlangsung LUBER Langsung Umum Bebas Rahasia . Hal ini dilakukan untuk melatih para siswa dalam menjalankan salah satu asas dalam demokrasi.  Pemberian kartu suara. Pada pemberian kartu suara harus dilakukan dengan cepat agar dapat mengurangi sekaligus menhindari panjang antrean.  Pencoblosan. Di bagian bilik suara diperlukan panitia yang pengamanannya sangat ketat agar dapat melarang atau menghindari kecurangan dalam pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.  Memasukan kartu suara. Di bagian kotak suara sangat diperlukan panitia yang sangat teliti agar dapat memastikan bahwa semua pemilih mengumpulkan atau memasukan kertas suara kedalam kotak suara.  Pencelupan atau penandaan jari. Dan di bagian penandaan jari tangan juga memerlukan panitia yang sangat jeli agar semua pemilih yang sudah memilih dapat tertandai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelicikan si pemilih dalam jumlah memilihnya. Penutupan  Dalam penutupan pasti adalah langkah akhir. Yaitu penghitungan suara. Dalam penghitungan suara semua warga sekolah harus hadir, karena semua suara harus mendapat persetujuan atau kata sah’ dari siswa, guru, maupun waga sekolah lainnya.  Jika semua suara telah terhitung, maka pemenangnya adalah kandidat yang memperoleh suara paling banyak. Jika semua telah selesai, hal yang paling akhir adalah penyampaian kata-kata yang berisi ucapan syukur atas kelancaran acara dan penutupan dari penanggung jawab acara pemilihan ketua OSIS tersebut. PemilihanKetua OSIS . A. Tata Cara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua. Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua dilakukan dengan cara Demokrasi melalui panitia pemilihan (MPK/OSIS). Sebelum dilakukan pemilihan ada tahapan- tahapan dalam memilih calon ketua dan wakil ketua yaitu :
Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi berperan sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan penunjang yang ada di sekolah, namun belum semua proses kegiatan terakomodir oleh perkembangan teknologi. Sistem pemilihan ketua OSIS pada SMA Mardisiswa Semarang masih menggunakan cara konvensional. Proses voting yang dilakukan adalah secara centang atau coblos pada kertas suara menjadi cara dalam pemilihan calon ketua OSIS. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibangun sebuah aplikasi untuk melaksanakan voting berbasis web atau yang disebut e-voting electronic voting. Sistem e-voting dianggap lebih efektif dan efisien mempermudah dalam proses perhitungan suara dan hasil pemilihan bisa langsung diketahui secara cepat dan akurat. Dalam proses pembuatan dan perancangan Sistem e-voting pemilihan ketua Osis pada SMA Mardisiswa berbasis web dibangun dengan menggunakan metode pengembangan sistem waterfall, bahasa pemrogaman PHP dan menggunakan database MySql. Sistem ini diharapkan agar siswa siswi dapat melakukan proses pemilihan Ketua Osis dengan mudah dan cepat mampu mengurangi permasalahan pada sistem pemilihan konvensional. Figures - uploaded by Fandy Indra PratamaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Fandy Indra PratamaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 154 e-ISSN 2685-5518 RANCANG BANGUN SISTEM E-VOTING PEMILIHAN KETUA OSIS SMA MARDISISWA SEMARANG BERBASIS WEB Firman Setyawan1*, Fandy Indra Pratama2 Jurusan TEKNIK INFORMATIKA , Fakultas TEKNIK, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236. *Email Abstrak Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi berperan sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan penunjang yang ada di sekolah, namun belum semua proses kegiatan terakomodir oleh perkembangan teknologi. Sistem pemilihan ketua OSIS pada SMA Mardisiswa Semarang masih menggunakan cara konvensional. Proses voting yang dilakukan adalah secara centang atau coblos pada kertas suara menjadi cara dalam pemilihan calon ketua OSIS. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibangun sebuah aplikasi untuk melaksanakan voting berbasis web atau yang disebut e-voting electronic voting. Sistem e-voting dianggap lebih efektif dan efisien mempermudah dalam proses perhitungan suara dan hasil pemilihan bisa langsung diketahui secara cepat dan akurat. Dalam proses pembuatan dan perancangan Sistem e-voting pemilihan ketua Osis pada SMA Mardisiswa berbasis web dibangun dengan menggunakan metode pengembangan sistem waterfall, bahasa pemrogaman PHP dan menggunakan database MySql. Sistem ini diharapkan agar siswa siswi dapat melakukan proses pemilihan Ketua Osis dengan mudah dan cepat mampu mengurangi permasalahan pada sistem pemilihan konvensional. Kata Kunci E-Voting, OSIS, PHP, Mysql PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi berperan sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan yang ada di sekolah, namun belum semua proses kegiatan terakomodir oleh perkembangan teknologi. SMA Mardisiswa merupakan salah satu instansi pendidikan yang berada di Kecamatan Banyumanik, Semarang. Selama ini dalam pemilihan calon ketua OSIS baru masih menggunakan cara konvensional, yaitu voting secara langsung tidak memanfaatkan teknologi informasi. Proses voting yang dilakukan adalah secara centang atau coblos pada kertas suara menjadi cara dalam pemilihan calon ketua OSIS. Metode ini dinilai masih konvensional ditengah kemajuan teknologi dan informasi, memiliki kelemahan dari aspek efisiensi dan efektifitas. Persoalan pemungutuan suara yang boros secara anggaran dan rekapitulasi penghitungan suara dan waktu yang dibutuhkan dirasa tidak efisien. Hal ini dirasa kurang efektif dengan berkembangnya teknologi yang ada sekarang. Sistem pemilihan ketua OSIS pada SMA Mardisiswa Semarang masih menggunakan cara konvensional, dimana siswa dan siswi harus menuju bilik suara, mencoblos atau mencontreng salah satu kandidat ketua OSIS serta panitia harus menghitung hasil dari kertas suara satu persatu. Sistem pemilihan konvensional memiliki beberapa kelemahan diantaranya memerlukan biaya lebih untuk penggunaan kertas, tinta, penyediaan bilik suara, lambatnya proses penghitungan suara dan terkadang kurang akuratnya hasil penghitungan suara, serta memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibangun sebuah aplikasi untuk melaksanakan voting berbasis web atau yang disebut e-voting electronic voting. Diharapkan sistem ini dapat menggantikan sistem konvensional dan mampu memberikan hasil yang akurat, cepat dan efisien. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan Bagaimana membangun suatu sistem yang dapat membantu proses pemilihan ketua OSIS secara cepat dan efisien? INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 155 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah terciptanya suatu sistem e-voting pemilihan ketua OSIS berbasis web untuk mempermudah dan menggantikan sistem lama yang sudah ada agar lebih cepat dan efisien. Batasan Penelitian Agar pembahasan tidak menyimpang daru tujuan maka dibuat batasan masalah yaitu a. Pembangunan fitur yang terdapat pada sistem ini hanya dapat melihat, mengedit dan menghapus data. b. Sistem ini bersifat lokal dan hanya dapat diakses dalam lingkup jaringan pada SMA Mardisiswa Semarang. c. Sistem tidak merekomendasi diakses melalui smartphone atau handphone. TINJAUAN PUSTAKA Mengacu pada penelitian sebelumnya yaitu Perancangan E-voting Berbasis WEB Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Sukoharjo Nugroho, 2011. Penelitian tersebut mengenai aplikasi untuk melakukan voting kepala daerah Sukoharjo. Aplikasi yang dibangun menggunakan PHP dan MySQL sebagai database server. Dalam aplikasi voting tersebut, pemilih melakukan login dengan menggunakan nomor KTP yang dimilikinya. Lestariningati 2009 dalam Seminar Nasional Informatika 2009 UPN “Veteran” Yogyakarta dengan judul “DESAIN SISTEM ONSITE VOTING UNTUK MENGATASI FRAUD” menyatakan bahwa dinegara-negara besar seperti Amerika dan Belanda telah menggunakan e-voting. Dengan teknologi e-voting dimungkinkan sistem voting untuk pemilihan umum dapat mengatasi berbagai masalah seperti penipuan, autentikasi atau keabsahan pemilih, security atau keamanan data, dan juga dapat mengakomodir terhadap keinginan untuk kecepatan dan ketepatan dalam penghitungan suara. Evoting Evoting adalah suatu sistem pemilihan dimana data dicatat, disimpan dan diproses dalam bentuk informasi digital. Dengan kata lain, e-voting merupakan pemungutan suara yang proses pelaksanaannya mulai dari pendaftaraan pemilih, pelaksanaan pemilihan, perhitungan suara dan pengiriman hasil suara dilaksanakan secara elektonik digital Rokhman, 2011. Use Case Use Case Diagram merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan oleh sistem, aktor mewakili user atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dimodelkan Satzinger, 2011. Use case diagram adalah rangkaian / uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Activity Diagram Diagram aktivitas tipe khusus dari diagram status yang meperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Muslihudin, 2016. Metode Waterfall Untuk metode pengembangan sistem yang baik dan berkualitas, salah satu metode yang digunakan adalah metode daur hidup rekayasa perangkat lunak yang dikenal adalah metode air terjun waterfall. Model ini disebut juga linear sequential. Metode waterfall merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Metode Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut 1 Requirements analysis and definition. Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem. 2 System and software design. Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi system dasar perangkat lunak dan hubungannya. 3 Implementation and unit testing. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya. INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 156 e-ISSN 2685-5518 4 Integration and system testing. Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer. 5 Operation and maintenance. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru. Sasmito, G. W. 2017. Gambar 1. Metode Waterfall ANALISIS DAN ALTERNATIF SISTEM Analisis terhadap sistem yang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, analisis sistem merupakan tahapan penelitian terhadap sistem berjalan analisis system berjalan yang dilakukan sebelum dibuatnya sebuah proses perancangan sistem dengan bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Tujuan analisis sistem yaitu mengkoreksi sistem apakah sudah berjalan dengan prosedur yang diinginkan atau masih ada kendala dalam pengaplikasiannya. Sistem yang bejalan saat ini di SMA Mardisiswa masih menggunakan cara konvensional atau manual dimana ini merupakan cara lama yang sudah tidak efektif. Prosedur pemilihan ketua Osis yang dilakukan saat ini adalah siswa dan siswi harus menuju bilik suara, mencoblos atau mencontreng salah satu kandidat ketua Osis serta panitia harus menghitung hasil dari kertas suara satu persatu. Identifikasi Masalah Pada Sistem Yang Berjalan Identifikasi masalah merupakan suatu awal sebelum menentukan rumusan masalah dalam suatu penelitian. Identifikasi masalah adalah tahap dimana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. Berdasarkan analisis sistem yang telah dilakukan, dalam pemilihan Ketua Osis SMA Mardisiswa yang ada sekarang masih memiliki beberapa kelemahan diantaranya memerlukan biaya lebih untuk penggunaan kertas, tinta, penyediaan bilik suara, Terdapat surat suara tidak sah, dikarenakan kesalahan dalam proses pemilihan. lambatnya proses penghitungan suara dan terkadang kurang akuratnya hasil penghitungan suara, serta memerlukan waktu yang lebih lama. Alternatif Pemecahan Masalah Penulis telah merumuskan masalah yang dapat disimpulkan Pada tahap analisis sistem, sebuah cara yang dirancang oleh penulis, yang terdiri dari beberapa bagian yang merupakan implementasi dari fungsi - fungsi penting. Secara garis besar, sistem difungsikan sebagai berikut a. Sistem harus mampu melakukan verifikasi data pemilih yaitu siswa dan mengetahui status siswa, apakah siswa telah melakukan voting atau belum. b. Siswa dapat memasukkan suara pilihannya ke dalam sistem. c. Sistem harus dapat menjumlahkan hasil voting, dan menampilkannya. Perancangan Tahap desain merupakan tahap penjelasan kebutuhan yang telah direncanakan menjadi bentuk representasi dari sistem yang akan dibuat, dengan merancang Flowchart, Use Case Diagram, implementasi User Interface. Flowchart Flowchart seperti artinya yaitu diagram alur merupakan gambaran alur kerja dari sebuah sistem yang direpresentasikan melalui simbol tertentu. Dalam sistem evoting pemilihan Ketua Osis ini ini alur kerja dimulai dari admin yang membuat data calon kandidat Ketua Osis dan melakukan pembuatan data pemilih. Kemudian pemilih akan diberi kesempatan satu kali login untuk melakukan proses pemilihan. Setelah satu persatu pemilih telah melakukan pemilihan maka data hasil suara pemilihan akan diproses oleh admin dan diumumkan. a. Flowchart pemilihan atau input suara kandidat INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 157 Gambar 2. Flowchart Pemilihan b. Flowchart tambah pemilih Gambar 3. Flowchart tambah pemilih c. Flowchart laporan hasil suara Gambar 4. Flowchart laporan hasil suara Use case Dalam Use case Diagram ini terdapat 2 aktor yaitu Admin dan Pemilih. Admin memiliki akses untuk melakukan pengelolaan sistem seperti menambah, mengedit calon kandidat dan data pemilih kemudian melihat laporan. Pada bagian pemilih hanya dapat melakukan fungsi pilih dan melihat visi misi calon kandidat a. Use case admin Gambar 5. Use case admin b. Use case pemilih Gambar 6. Use case pemilih Activity Diagram Activity Diagram, menggambarkan tentang aktifitas yang terjadi dalam sistem. Dari pertama sampai akhir, diagram ini menunjukkan langkah-langkah dalam proses kerja sistem yang kita buat. INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 158 e-ISSN 2685-5518 a. Activity Diagram Pemilihan Gambar 7. Activity diagram pemilihan b. Activity Diagram Tambah Pemilih Gambar 8. Activity diagram Tambah Pemilih c. Activity Diagram Laporan Hasil Perolehan Suara Gambar 9. Activity diagram pemilihan Desain Sistem Halaman Login Halaman login merupakan halaman awal ketika ingin mengakses masuk sebuah sistem sebagai admin pengelola sistem. Pengguna diharapkan memasukan username dan password. Kemudian sistem akan memvalidasi apakah sudah benar, jika benar maka akan lanjut ke halaman beranda atau halaman utama, Gambar 10. Halaman login Halaman Beranda Halaman utama atau halaman beranda merupakan tampilan pertama yang akan tampil ketika seorang admin berhasil login setelah dilakukan verivikasi oleh sistem. Di dalam halam utama ini terdapat fungsi – fungsi penunjang dari sistem evoting ini antara lain pengelolaan input calon ketua atau kandidat, pengolalaan data pemilih dan laporan hasil suara pemilihan INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 159 Gambar 11. Halaman Beranda Halaman Tambah Data Pemilih Pada halaman data pemilih, penulis atau pembuat sistem menggunakan fungsi import data. Dengan fungsi import data maka akan memudahkan admin dalam mengisi atau membuat data pemilih lebih cepat yaitu menggunakan template berupa file excel kemudian diunggah ke dalam sistem. Di halaman ini juga terdapat keterangan, yaitu pemilih sudah melakukan pemilihan atau belum Gambar 12. Halaman tambah data pemilih Halaman Hasil Perolehan Suara Pada halaman ini admin dapat melihat hasil perolehan suara pemilihan semua calon kandidat. Penulis juga menambahkan fungsi cetak Gambar 13. Halaman hasil perolehan suara Halaman Login Pemilihan Halaman utama pemilih merupakan tampilan awal dari halaman yang akan digunakan untuk login sebagai pemilih. Pada halaman ini berisi informasi singkat tentang tata cara pemilihan bagaimana pemilih memberikan suara atau pilihannya kepada calon kandidat Ketua Osis. Pemilih diwajibkan mengisi username dan password yang sebelumnya sudah dibuatkan dari admin untuk bisa masuk dan melakukan pemilihan melalui sistem Gambar 14. Halaman login pemilihan Halaman Pemilihan Halaman pemilihan, merupakan halaman utama surat suara dan salah satu halaman yang penting yaitu melalui fungsi halaman ini lah seorang pemilih dapat memberikan suara pilihan kepada calon kandidat Ketua Osis. Pada tampilan halaman ini berisi foto calon kandidat dan fungsi lihat visi dan misi calon kandidat. Fungsi utama dari halaman ini adalah masukan atau inputan suara yang dipilih oleh pemilih kemudian data tersebut akan dikumpulkan dan bersumber di database sistem. Gambar 15. Halaman pemilihan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan perancangan sistem yang telah dibuat, berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya Sistem Evoting Pemilihan Ketua OSIS penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 154-160 ISSN 2656-2855 160 e-ISSN 2685-5518 1. Diharapkan siswa siswi dapat melakukan proses pemilihan Ketua Osis dengan mudah dan cepat. Menggunakan bagian teknologi sistem informasi dan demokrasi, tanpa mengurangi unsur pemilihan demokrasi yang sudah ada. 2. Aplikasi mampu menghasilkan sistem pengolahan hasil perolehan suara dengan akurat, cepat dan efisien Sistem Evoting yang dirancang ini dapat mengurangi kelemahan dalam permasalahan sistem pemilihan manual antara lain hemat biaya dan mengurangi dan menimbulkan suara tidak sah. Saran Beberapa saran yang diberikan setelah dilakukan penelitian ini untuk pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut 1. Aplikasi sistem dapat ditambahkan dalam hal keamanan data. 2. Aplikasi dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi mobile smartphone untuk mempermudah perekaman suara / voting. 3. Perbaikan pada tampilan yang menarik agar mudah dalam penggunaan. DAFTAR PUSTAKA Lestariningati, S. I. 2015. Desain Sistem On-Site Voting Untuk Mengatasi Fraud. In Seminar Nasional Informatika SEMNASIF Vol. 1, No. 6. Muslihudin, M. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi. Nugroho, 2011. Perancangan e-Voting berbasis Web Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Sukoharjo. Internet http//digilib. uin-suka. ac. id. Rokhman, A. 2011. Prospek dan tantangan penerapan e-voting di indonesia. In Seminar Nasional Peran Negara dan masyarakat dalam Pembangunan Demokrasi dan Masyarakat madani di indonesia Vol. 7, pp. 1-11. Sasmito, G. W. 2017. Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal. Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT, 21, 6-12. Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. 2011. Systems analysis and design in a changing world. Cengage learning. ... E-Voting is a web that can assist in voting for candidates for the Head of the Cikini Vocational School Student Council OSIS which can process incoming votes, the total number of votes, and display the results of the voting in real-time. E-Voting System Design for Web-Based Election of Student Council Chairperson of Mardisiswa High School Semarang Setyawan & Pratama, 2020. The voting process that is carried out is by ticking or punching on the ballot paper as a way of selecting candidates for the student council chairman. ...Taufiq Abidin Slamet WiyonoAfif Maulana IskandarThe development of information technology at this time has brought big changes for humans, including the way to implement voting. The use of computer technology in the conduct of voting is known as electronic voting E-Voting. With e-voting, the voting process and vote counting have become more effective and efficient. Election of the head of the student organization at school OSIS is an annual event that is held regularly at schools. However, elections are still carried out traditionally. In fact, in the technological era, it should be made more practical. This article discusses the making of a mobile-based application for the student council president election in schools in the city of Tegal. The method used is Waterfall. The resulting mobile application is an application that can be used by the school to make elections, where students can choose directly using a smartphone. The blackbox test results show that the application made is in accordance with the initial design. The whitebox test results show that the application has not found an error. As for the usibility test results, the application made was accepted 80%. However, the user does not like the application interface display with a satisfaction score of only 60%.ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
Pjw1YBk.
  • y8w3l691z4.pages.dev/361
  • y8w3l691z4.pages.dev/587
  • y8w3l691z4.pages.dev/952
  • y8w3l691z4.pages.dev/135
  • y8w3l691z4.pages.dev/12
  • y8w3l691z4.pages.dev/435
  • y8w3l691z4.pages.dev/474
  • y8w3l691z4.pages.dev/850
  • y8w3l691z4.pages.dev/600
  • y8w3l691z4.pages.dev/624
  • y8w3l691z4.pages.dev/377
  • y8w3l691z4.pages.dev/370
  • y8w3l691z4.pages.dev/926
  • y8w3l691z4.pages.dev/585
  • y8w3l691z4.pages.dev/146
  • background pemilihan ketua osis