Kata talak tanpa sengaja apa jatuh cerai. Kata sarah’ lepas apakah termasuk talak sharih atau kinayah itu ada dua pendapat di kalangan ulama fikih. Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang terhormat, Dewan Pengasuh dan Majelis Fatwa Pondok Pesantren Alkhoirot Maaf saya ada pertanyaan 1. Bagaimana hukumnya menyebutkan kata yang termasuk lafadz sharih pada istri, namun yang menjadi objek bukan istri? Misalnya saya pernah berkata begini pada istri “Begitu lepas, kamu shalat.” Saat itu anak kami sedang menyusu dan tidak mau lepas, istri saya bertanya harus bagaimana. Tapi saya tidak menyebut kata “anak kita” ataupun nama anak. Dan kata “Begitu” nya pun tidak saya ucapkan kalo tidak salah. Jadi kalimatnya hanya “lepas, kamu shalat”. Obyek yang dimaksud dalam kalimat adalah si anak, bukan istri. Apakah ada talak yang jatuh? 2. Atau saya pernah berkata pada istri, saat dia sedang mencoba memberi baju pada anak kami yang kecil, dan anak kami berontak, saya bilang “Lepasin dulu”. Yang saya maksud jadi objek adalah anak. Apakah ada talak jatuh? 3. Apakah ucapan salam seperti “good bye” tanpa niat talak bisa jatuh talak? 4. Bila seseorang pernah memiliki niat pada suatu waktu, lalu membatalkannya atau terlupa tentang niat tersebut, lalu di waktu sesudahnya mengucapkan sebuah lafadz kinayah, tetapi tidak berniat talak saat kata-kata kinayah tersebut diucapkan, apakah ada talak yang jatuh? 5. Saya dulu pernah menulis syair lagu dengan ucapan yang intinya menceritakan ancaman seorang gadis pada kekasihnya bila kekasih tersebut membuatnya menangis. Kemudian, ketika saya sudah menikah, saya pernah menyanyikan lagu tersebut tetapi tanpa niat talak. Apakah dihitung sebagai cerita? Dalam lagu tersebut tidak ada kata yang merupakan lafadz sharih maupun turunannya. Terima kasih Jazakumullahu khairan katsiiran Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh JAWABAN 1. Tidak ada talak yang jatuh. Memang kata lepas’ Arab sarah سراح termasuk kata sharih menurut mayoritas madzhab Syafi’i. Namun, kesharihan kata ini apabila dalam konteks sengaja mengucapkan kata itu untuk menceraikan istri seperti saat terjadi konflik pertangkaran, dll. Namun apabila ucapan itu diucapkan dalam konteks yang lain, seperti dalam kasus anda, maka tidak terjadi cerai. Al-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj, hlm. 6/429, menyatakan أنه لا يقبل من الزوج إذا تلفظ بالطلاق الصريح أنه لم يقصد الطلاق إلا إذا دلت قرينة على ذلك ، وذكر منها إذا قال لها “اسرحي عقب أمرها بالتبكير لمحل الزراعة فيقبل ظاهرا Artinya Tidak diterima pengakuan suami apabila mengucapkan talak sharih lalu ia menyatakan tidak bermaksud talak kecuali apabila ada konteks yang mendukung klaim suami tersebut. Seperti suami berkata pada istrinya “Lepaslah!” setelah perintah suami agar segera berangkat ke tempat bercocok tanam. Maka pengakuan itu diterima. Juga, ucapan “talak” sekalipun apabila dalam konteks bercerita, maka tidak berakibat jatuh cerai. Baca detail Cerita Talak Sementara itu, menurut jumhur mayoritas ulama dari keempat madzhab selain madzhab Syafi’i menyatakan bahwa kata “sarah” atau lepas termasuk talak kinayah yang baru jatuh talak apabila disertai niat. Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni, hlm. 7/294, menjelaskan perbedaan ulama 4 madzhab soal ini sbb قال وإذا قال قد طلقتك , أو قد فارقتك , أو قد سرحتك . لزمها الطلاق هذا يقتضي أن صريح الطلاق ثلاثة ألفاظ ; الطلاق , والفراق , والسراح , وما تصرف منهن . وهذا مذهب الشافعي . وذهب أبو عبد الله بن حامد , إلى أن صريح الطلاق لفظ الطلاق وحده , وما تصرف منه لا غير . وهو مذهب أبي حنيفة , ومالك , إلا أن مالكا يوقع الطلاق به بغير نية ; لأن الكنايات الظاهرة لا تفتقر عنده إلى النية . وحجة هذا القول أن لفظ الفراق والسراح يستعملان في غير الطلاق كثيرا , فلم يكونا صريحين فيه كسائر كناياته . ووجه الأول أن هذه الألفاظ ورد بها الكتاب بمعنى الفرقة بين الزوجين , فكانا صريحين فيه , كلفظ الطلاق , قال الله تعالى فإمساك بمعروف أو تسريح بإحسان ، وقال فأمسكوهن بمعروف ، وقال سبحانه وإن يتفرقا يغن الله كلا من سعته ، وقال سبحانه فتعالين أمتعكن وأسرحكن سراحا جميلا . وقول ابن حامد أصح ; فإن الصريح في الشيء ما كان نصا فيه لا يحتمل غيره إلا احتمالا بعيدا , ولفظة الفراق والسراح وإن وردا في القرآن بمعنى الفرقة بين الزوجين , فقد وردا لغير ذلك المعنى وفي العرف كثيرا , قال الله تعالى واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا” انتهى . Artinya Apa suami berkata pada istrinya “Aku talak kamu” atau “Aku pisah kamu” atau “Aku lepas kamu”, maka jatuh talak. Ini bermakna bahwa talak sharih itu ada tiga kata yaitu talak, firaq pisah, lepas sarah, dan kata yang berakar dari ketiganya. Ini pandangan madzhab Syafi’i. Abu Abdillah bin Hami berpendapat bahwa talak sharih hanyalah kata talak’ saja, tidak yang lain. Ini madzhab Hanafi dan Maliki. Hanya saja, madzhab Maliki menyatakan bahwa talak kinayah itu jatuh talak walupun tanpa niat. Karena, kinayah yang jelas tidak memerlukan niat menurut madzhab Maliki. Alasan kata firaq dan sarah dianggap kinayah adalah karena kedua kata ini sering dipakai di selain urusan talak sehingga tidak dianggap sharih sebagaimana kata kinayah yang lain. Argumen pendapat pertama pandangan madzhab Syafi’i menyatakan bahwa kata firaq dan sarah lepas ini terdapat dalam Al-Quran dengan konotasi arti terpisahnya antara suami istri sehingga dianggap kata sharih sebagaimana kata talak. Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah 2229 فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan/tasrih dengan cara yang baik atau dalam QS An Nisa 4130 وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلًّا مِّن سَعَتِهِ Jika keduanya bercerai/firaq, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya. Juga dalam QS 3328 فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan/tasrih kamu dengan cara yang baik. Ucapan Ibnu Hamid — bahwa kata pisah dan lepas termasuk kinayah — itu lebih sahih. Karena, sharih jelas, eksplisit itu adalah apabila diucapkan tidak mengandung arti ambigu kecuali dalam makna yang jauh. Sedangkan kata firaq pisah dan sarah lepas , walaupun disebut dalam Al Quran dengan arti cerai antara suami istri, namun keduanya juga tersebut dalam makna yang lain dalam Al Quran dan juga dalam kebiasaan. Misalnya, Allah berfirman dalam QS Ali Imron 3103 وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. 2. Tidak jatuh talak karena bukan dalam konteks menceraikan istri. Itu sama dengan cerita tentang talak. Baca detail Cerita Talak 3. Tidak jatuh talak. Ucapan Good bye atau Selamat tinggal atau Selamat berpisah dalam konteks karena akan bepergian jelas jauh dari unsur talak. Kecuali kalau ucapan itu diucapkan saat bertengkar dan istri minta cerai lalu suami berkata seperti itu. 4. Tidak ada talak yang jatuh. Baca detail Cerai dalam Islam 5. Ya, dianggap sebagai cerita. Apalagi itu cuma kinayah. Baca detail Cerita Talak Tanya Islam pada ahlinya, klik di sini!
Rumahtangga mereka bahkan jauh dari isu miring. Keputusan Shandy bakal pisah dengan Juragan 99 diumumkannya lewat Instagram. Pemilik klinik kecantikan MS Glow itu mengakui jika belakangan ini dirinya dan sang suami memang sudah jarang bersama. Baca juga: Profil Shandy Purnamasari, Crazy Rich Malang dan Bos MS Glow, Istri Gilang Juragan 99 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perpisahan, berpisah berasal dari kata “pisah” adalah pertemuan terakhir, pergi, tidak lagi bersama, dan dimana kita harus merelakan sebuah kenangan. Pada umumnya ada dua kenangan yaitu menyenangkan dan menyedihkan. Tapi yakinlah kenangan adalah sebuah hal yang luar biasa yang tak bisa dilupakan. kenangan yang membuat kita sadar akan halnya sebuah kebersamaan, kekompakan, kekonyolan, yang kita lewati bersama. Dan kenangan adalah keindahan yang akan dikenang dan dijadikan pelajaran hidup. Kebanyakan orang yang ditakutkan adalah kata berpisah karena mereka tidak bersama lagi, bahkan beranggapan akan kesepian jika harus berpisah. Tetapi tanpa kita sadari perpisahan juga membuat kita semakin dewasa karena terkadang perpisahan membuat kita bisa membedakan mana yang harus dipilih dan mana yang harus ditinggalkan. Karena kadang jalan yang terbaik adalah harus berpisah. Tetapi harus tahu konteksnya. Perpisahan terbagi menjadi beberapa dan menurut versi masing-masing orang yang menilai. Misalnya perpisahan pada percintaan pacar, suami-istri, biasanya ketika kita putus atau bercerai. Nah, ini termasuk perpisahan yang tergolong menyedihkan yang mungkin terjadi pada kedua pihak atau satu pihak. Perpisahan pada percintaan ini ada beberapa faktor, yaitu mungkin saja karena kurangnya komunikasi, ada orang ketiga, kurangnya kecocokan, atau tak ada restu dari orang tua. Pada umumnya perpisahan suami-istri sangatlah tidak diinginkan, tetapi karena banyak faktor yang harus memungkinkan kata “berpisah/bercerai” harus terjadi. Perpisahan pada suami-istri juga akan mengakibatkan dampak negatif untuk seorang anak. Pada kata “berpisah” akan muncul dengan kesepakatan kedua pihak atau kadang hanya satu pihak yang setuju. Perpisahan pada percintaan bisa juga berakibat permusuhan ataupun pertemanan tergantung orang yang menjalankan atau mungkin saja pada perpisahan ini hanya sementara dan mungkin nantinya akan disatukan lagi oleh takdirnya. Perpisahan untuk persahabatan dan Guru biasanya terjadi ketika kelulusan SD, SMP, SMA, Kuliah dan perpisahan itu karena harus menentukan masa depannya masing-masing atau terjadi ketika sudah dewasa dan waktunya menikah dan harus ikut suami. Menyedihkan, tapi harus berpisah karena ini penentuan hidup setiap orang. Perpisahan pada guru memberikan banyak kenangan dan ilmu yang telah diberikan kepada kita. Karena selama itu kita bisa mempunyai ilmu untuk ke depannya. Perpisahan ini bukanlah perpisahan selamanya karena perpisahan ini hanya berpisah jarak dan waktu. Perpisahan ini akan diatasi dengan pertemuan untuk melepaskan kerinduan sebagai seorang sahabat maupun sebagai seorang murid yang pernah diajari di sekolah. Dan pertemuan ini biasanya disebut “reoni” Perpisahan pada orang tua, misalnya terjadi ketika kita harus bersekolah untuk mencari ilmu dan tempat sekolah kita jauh. Dan terpaksa harus berpisah sementara. Pada perpisahan ini hanya komunikasi lewat ponsel yang harus tetap terjaga agar bisa mengetahui keadaan orang tua. Kedua, perpisahan pada waktu kita sudah menikah dan harus ikut suami. Nah, ini juga sebenarnya perpisahan menyedihkan karena kita harus berpisah pada orang tua yang merawatkan kita. Kita harus jauh dengan orang tua yang sehari-harinya bersama kita dan melewati kebersamaan di rumah. Walaupun nantinya kita bisa berkunjung ke rumah orang tua, terkadang orang sulit untuk meninggalkan orang tua, bahkan sangat merasa sedih ketika orang tua kita sudah sangat tua. Perpisahan selamanya, perpisahan terjadi saat meninggal dunia. Perpisahan ini sangat menyedihkan karena tidak akan bisa kembali bersama, dan orang yang meninggal tidak akan mungkin untuk hidup lagi. Perpisahan ini bukan perpisahan sementara tetapi selamanya dan hanya tersisa sebuah kenangan-kenangan yang pernah dilewati bersama. Kenangan itu mungkin sebuah nasihat-nasihat, ilmu, kebersamaan, kesedihan, kebahagiaan, dan kenangan itu hanya bisa kita rasakan atau mengenang jasanya dan mungkin hanya bisa kita lewat foto saat bersamanya. Perpisahan meninggal dunia akan terjadi pada teman, sahabat, guru, suami-istri ataupun orang tua. Manusia dilahirkan oleh seorang ibu, dirawat oleh kedua orang tua dan nantinya kita akan meninggal, pada saat dipertemukan dengan seorang teman,sahabat dan guru yang baik dan nantinya kita juga akan dipisahkan oleh maut, begitu pula pertemuan dengan pasangan kita dan nantinya kita juga akan mengalami yang namanya perpisahan atau berpisah yaitu ketika mungkin pasangan kita meninggal dunia. Orang bilang “ada pertemuan pasti ada perpisahan”, ini yang sering terdengar. Percaya ataupun tidak nantinya kita akan meninggal dunia dan kematian itu pasti ada pada semua orang. Karena yang bernyawa pasti akan mati. Beberapa macam-macam perpisahan diatas, pasti semua orang akan merasakannya dan mempunyai perbedaan. Perpisahan yang menyenangkan mempunyai pemahaman yang berbeda setiap orang, begitu pula dengan perpisahan yang menyedihkan. Beberapa contoh misalnya ketika dikeseharian itu penuh dengan ancaman, atau bisa dikatakan keseharian itu buruk maka apa yang difikirkan orang itu ? yaitu berpisah, dan ingin pergi dari lingkaran penuh kesengsaraan. Dan perpisahan yang menyedihkan adalah ketika kebersamaannya selalu bahagia, lalu harus dipisahkan oleh kematian maka itulah yang dinamakan dengan perpisahan yang menyedihkan. Perpisahan ada yang menyenangkan ada juga yang menyedihkan. Setiap orang mempunyai cerita yang berbeda-beda. Dan bahkan tiap cerita itu mempunyai keunikan, kelucuan, dan sampai tidak boleh dilupakan dan wajib dikenang. Mungkin Alay sih, tapi itulah sebuah kenangan yang mungkin sekarang harus mengalami yang namanya perpisahan. Banyak orang mengatakan perpisahan adalah menyedihkan karena harus PISAH, pisah atau berpisah itu pasti ada karena pertemuan pasti ada perpisahan. Alloh menciptakan manusia dan nantinya harus meninggal. Perpisahan mempunyai Kenangan, yaitu kenangan yang berarti, kenangan yang mempunyai makna yang indah, kenangan yang membahagiakan, kenangan yang pahit, kenangan duka atupun suka dan kenangan membuat kita menjadi dewasa. Di awal pertemuan dan di akhir ada perpisahan, dan di dalamnya itu ada sebuah kenangan yang akan menjadi sejarah. Lihat Inovasi SelengkapnyaContohnyaseseorang mengatakan pada istrinya, “Saya talak kamu”, “Saya ceraikan kamu”, (bisa juga dalam bahasa daerah). Lafazh-lafazh ini tidak bisa dipahami selain makna cerai atau talak, maka jatuhlah talak dengan sendirinya ketika diucapkan serius maupun bercanda menurut sebagian ulama dan tidak memandang niat.
KABARFAJAR-Dalam rumah tangga selalu ada konflik suami istri. Saat konflik itu, kadang kala suami mengucapkan kata pisah kepada pasangannya. Kata pisah yang diucapkan suami kepada istrinya biasanya terlontar bila suami sudah tidak terkontrol emosinya. Kata-kata pisah meluncur deras dari mulut sang suami. Lalu, bagaimana hukumnya jika suami mengucapkan kata pisah kepada istrinya? Apakah jatuh talak? Baca Juga Keras, Sahabat Vanessa Angel Sentil Doddy Sudrajat, Masih Berkabung Malah Orbitkan Adik Vanessa Angel Buya Yahya mempunyai jawaban yang cerdas dengan disandarkan kepada Alquran. Dilansir dari kanal Youtube Buya Yahya pada Selasa, 23 November 2021, berikut penjelasan Buya Yahya mengenai hukum talak. Sebelum mengarah kepada jawaban apakah termasuk talak atau tidak, Buya Yahya terlebih dahulu memberikan nasihat kepada suami dan istri. Baca Juga Bila Sakit Jangan ke Dokter Mulu, dr Zaidul Akbar Sarankan Amalan Ini Buya Yahya memberikan nasihat kepada suami agar tidak memiliki sifat seperti seorang wanita. "Anda itu laki-laki jangan pake lisan perempuan, dikit-dikit pisah itukan lisan wanita. Seyogyanya seorang laki-laki menurut Buya Yahya adalah mengayomi istri dengan kelembutan, kehangatan serta kebijaksanaan. Baca Juga 8 Akun Media Sosial Dilaporkan Rizky Billar ke Polda Metro Jaya, Terkait dengan Dugaan Bernada Ancaman Dirinya Kata Buya Yahya hak cerai itu hanya diberikan kepada laki-laki bukan wanita maka harus lebih bijaksana dalam bertutur kata. "Maka dari itu hikmah Allah, hak cerai diberikan pada kaum pria maka anda laki-laki jangan jadi perempuan," kata Buya Yahya. Terkini
TapungHilir - Kecamatan Tapung Hilir menggelar acara pisah sambut dari pejabat lama Camat Tapung Hilir, antara Yuricho Efril, S.STP kepada pejabat baru Camat Tapung Hilir Hadinur Rahman, S.STP dan sekaligus Ibu PKK Kecamatan Tapung Hilir yang lama Ibu Yoa Yuricho kepada Ibu PKK yang baru Ibuk Rahmidinisa yang bertempat di Aula Kantor Camat TapungPranala link pisah 1 a cerai; 2 v cak berpisah; bercerai sebagai saudara seperguruan yang karib, saya tidak dapat - dengan kawan-kawan yang lain; saya tidak dapat - dari dia;- ranjang tidak lagi berhubungan sebagai suami istri, tetapi belum resmi bercerai; - tidur pisah ranjang;berpisah v 1 bercerai tidak berhubungan, tidak rapat; tidak berdampingan, dan sebagainya ~ untuk selama-lamanya, meninggal; di depan terminal bus mereka ~ , kembali ke rumahnya masing-masing; ia sudah lama ~ dengan suaminya; mengucapkan selamat ~ , mengucapkan selamat pada waktu hendak meninggalkan seseorang; hidup ~ , hidup yang tidak tinggal dalam satu rumah lagi bagi suami istri; belum bercerai; 2 berjauhan; berjarak berantara kedua kota itu letaknya ~ beratus-ratus mil;berpisah-pisah v bercerai-cerai; berdiri sendiri-sendiri tidak baik kalau ayah, ibu, dan anak ~ tempat tinggalnya dalam satu kota;memisah v 1 menjauhkan diri dari; mengasingkan diri; tidak mau bersatu dengan ia sengaja ~ dari teman-temannya; gerakan ~ , gerakan politik yang merupakan sempalan dari organisasi induknya; 2 melerai;memisahkan v 1 menceraikan; meleraikan orang berkelahi dan sebagainya dengan tidak ~ mata dari, selalu memandang melihat; 2 mengasingkan dari yang lain juru rawat terpaksa ~ orang yang terjangkit kolera itu ke ruangan yang terasing; 3 membedakan antara kartun dan karikatur sulit ~ nya; 4 membatasi pagar ~ rumah pengusaha itu dengan rumahku;memisah-misahkan v membelah-belah menjadikan berpisah-pisah ia dituduh hendak ~ kaum nasionalis;terpisah v tercerai; tidak menjadi satu tidak berdekatan dan sebagainya; terasing terpencil, tersendiri; lepas dari akibat tugas, selama beberapa tahun mereka hidup secara ~; dia tinggal di daerah yang ~ dari tempat tinggal sanak-saudaranya;terpisahkan v dapat diceraikan; tidak dijadikan satu tidak didekatkan dan sebagainya; dapat dilepaskan bekerja dan belajar merupakan bagian hidupnya yang tidak ~;pisahan n 1 hasil memisah; 2 Ling hasil perubahan sebuah fonem menjadi dua fonem;perpisahan v 1 perceraian; 2 hal berpisah ia tampil ke depan dan mengucapkan kata sambutan pada acara ~ dengan teman-temannya; malam ~ , pertemuan perjamuan pada malam hari untuk memberi ucapan selamat jalan;pemisah n 1 sesuatu yang dipakai untuk memisahkan membatasi pintu kaca ~ ruang duduk dan dapur dibukanya sedikit; jurang ~ antara si kaya dan si miskin; garis ~ , garis yang memisahkan menyekat; 2 pelerai; wasit sampai detik ini belum ditunjuk siapa ~ pertandingan tinju itu; badan ~ , badan yang bertugas menyelesaikan perselisihan; juru pisah; juru pemisah;pemisahan n 1 proses, cara, perbuatan memisah atau memisahkan; pemecahan pembelahan dan sebagainya; 2 pembedaan karena tidak ada ~ antara tamu wanita dan tamu pria, kami bebas memilih tempat duduk ✔ Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Daring Dalam Jaringan / Online tidak resmi yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web laman/website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silakan merujuk ke website resmi di ✔ Fitur KBBI Daring Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang reload/refresh jendela atau laman web website untuk mencari kata berikutnya Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya Jenis kata atau keterangan istilah semisal n nomina, v verba dengan warna merah muda pink dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya belum semua ada keterangannya Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server Pranala Pretty Permalink/Link yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'rumah' akan mempunyai pranala link di Kata 'pintar' akan mempunyai pranala link di Kata 'komputer' akan mempunyai pranala link di dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala link tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan. Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web website KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa. ✔ Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya ajar,program,komputer untuk mencari kata ajar, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya dengan kosakata yang lebih banyak. Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline tidak memerlukan koneksi internet, silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email gmail com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website ini silakan klik Laporkan IklanTRIBUNNEWSBOGORCOM - Konflik yang terjadi di antara anak dan ibu sambungnya, Putri Delina dan Nathalie Holscher nyatanya telah didengar Sule. Komedian ternama itu akhirnya menanggapi kisruh yang Jakarta, Insertlive - Komedian Unang Bagito membagikan kisahnya yang kurang menyenangkan. Lama hilang dari dunia hiburan, Unang mengaku sempat terpuruk hingga mengalami itu dialami Unang saat dirinya memutuskan untuk berpoligami. Kala itu Unang memilih untuk menikah lagi tanpa diketahui oleh istri pertamanya."Naluri laki-laki pada saat masih muda, saat gejolak darah saya masih tidak bisa terbendung, kenalan lah di situ dan ada satu yang nyangkut. Nggak lama, saya langsung ke orang tuanya saya bilang, saya mau nikahin anak bapak," curhat Unang Bagito di podcast Deryansha Azhary. Setelah menikah lagi, istri pertama pun meminta Unang untuk menyerahkan seluruh aset yang dimilikinya. Unang pun setuju dengan harapan dirinya bisa hidup bersama istri keduanya. Komedian senior itu pun ingin memulai hidup dari nol bersama istri barunya."Saat saya sama yang pertama, aset-aset yang saya punya itu saya berikan ke anak saya dari yang pertama. Jadi sama yang kedua mulai dari nol," harapan itu tiba-tiba hilang kala sang istri kedua memilih untuk bercerai dari saat itu Unang Bagito dan istri kedua hidup jauh dari kata mewah. Mereka bahkan harus tinggal di sebuah gudang kontrakan."Saat itu, saya ngontrak. Gudang yang saya kontrak, hidup sama anak laki-laki dua," kata Unang."Ketika saya berjuang untuk menyiasati hidup susah, dan istri kedua datang meminta untuk pisah, jadi saya berikan dia punya keinginan," melewati titik terendahnya itu, Unang pun sadar kala itu dirinya jauh agama. Kini, Unang pun memutuskan untuk kembali kepada istri pertama dan belajar lebih dalam soal ilmu agama."Sekarang pada saat kita merasakan itu, oh, iya, ternyata dengan kita bersyukur dan ingat pada Allah, mungkin Allah jaga itu kemewahan," kata Unang Bagito. agn/agn Tonton juga video berikut
Dalam keadaan emosi, mudah bagi seseorang orang mengucapkan kata pisah, baik dari suami maupun istri. Senin, 4 Januari 2021 1355 Penulis Syamsul Azman Editor Muhammad Hadi lihat foto YOUTUBE/AL-BAHJAH TV Buya Yahya – Ucapan suami yang jatuh ke kalimat cerai, berikut penjelasan Buya Yahya. Dalam keadaan emosi, mudah bagi seseorang orang mengucapkan kata pisah, baik dari suami maupun istri. Dengan kondisi emosi yang membludak, kalimat-kalimat perpisahan tidak luput dari mulut pasangan suami istrri. Meskipun, ada sebagian pasangan suami istri yang bersabar dan benar-benar memilih untuk diam, bila keadaan emosinya sedang tidak stabil. Lalu, bagaimana jika suami mengatakan pisah, atau kata-kata yang mengarah pada perpisahan ? Baca juga Melihat Aurat Lawan Jenis Karena Membantu Orang Tua Jualan di Pasar, Simak Penjelasan Buya Yahya Baca juga Bolehkah Berwudhu Dengan Air PDAM yang Keruh Karena Habis Hujan, Simak Penjelasan Buya Yahya Baca juga Ini Penyebab Pintu Rezeki Tertutup, Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut penjelasan Buya Yahya pada postingan Instagram buyayahya_albahjah. “Yang Termasuk Kalimat Cerai dan Tidak – Buya Yahya Menjawab “Pergi, pisah, udahan, uruskan saja suratnya, apakah kata-kata seperti itu termasuk kalimat yang jika diucapkan maka akan jatuh talak atau cerai? “Lalu kalimat apa sajakah yang bisa jatuh talak dan cerai? demikian tulis pada postingan. Baca juga Waktu Utama dan Paling Baik Untuk Sholat Dhuha, Buya Yahya Saat Panas Matahari Mulai Menguat Berikut ini jawaban Buya Yahya. Dalam bahasa Alquran ada namanya talak, kalimat cerai, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, menjadi kalimat cerai. Assalamualaikum ustadzah saya mau tanya jika suami mengucapkan kata pisah tiga kali kepada isteri dalam keadaan emosi apakah itu termasuk talak tiga? bahkan disaat emosi dia bisa dia dua kali ngucapkanya dengan kata ya udah kita pisah’ sebanyak tiga kali. Kemudian besoknya dia mengatakan bahwa dia tidak sadar dengan ucapannya. Mohon bantuan jawabannya ustadzah biar jelas rumah tangga kami. JawabanUstadzah Husna Hidayati, Share Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Talak atau cerai adalah suatu permasalahan rumah tangga yang saat ini banyak menimpa pasangan suami istri. Kadang karena ketidaktahuan akan talak yang menyebabkan dengan sendirinya talak itu jatuh. Ada ucapan yang secara tegas walau tanpa disertai niat, membuat talak itu sah. Ada pula talak berupa kata kiasan yang butuh akan niat. Syarat yang Berkaitan dengan Sighoh Talak asalnya talak dilakukan dengan ucapan, namun kadangkala talak dilakukan melalui tulisan atau isyarat. Pertama Talak dengan lafazh ucapan Ada dua macam talak dengan ucapan talak dengan lafazh shorih tegas dan 2 talak dengan lafazh kinayah kiasan. Talak dengan lafazh shorih tegas artinya tidak mengandung makna lain ketika diucapkan dan langsung dipahami bahwa maknanya adalah talak, lafazh yang digunakan adalah lafazh talak secara umum yang dipahami dari sisi bahasa dan adat kebiasaan. Contohnya seseorang mengatakan pada istrinya, “Saya talak kamu”, “Saya ceraikan kamu”, bisa juga dalam bahasa daerah. Lafazh-lafazh ini tidak bisa dipahami selain makna cerai atau talak, maka jatuhlah talak dengan sendirinya ketika diucapkan serius maupun bercanda menurut sebagian ulama dan tidak memandang niat. Intinya, jika lafazh talak diucapkan dengan tegas, maka jatuhlah talak selama lafazh tersebut dipahami, diucapkan atas pilihan sendiri, meskipun tidak disertai niat untuk mentalak. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya mengenai orang yang mentalak istri dalam keadaan main-main atau bercanda, “Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius 1 nikah, 2 talak, dan 3 rujuk”. HR. Abu Daud no. 2194, At Tirmidzi dan lbnu Majah no. 2039. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan Talak dengan lafazh kinayah kiasan tidak diucapkan dengan kata talak atau cerai secara khusus, namun diucapkan dengan kata yang bisa mengandung makna lain. Jika kata tersebut tidak punya arti apa-apa, maka tidak bisa dimaksudkan cerai dan itu dianggap kata yang sia-sia dan tidak jatuh talak sama sekali. Contoh lafazh kinayah yang dimaksudkan talak, “Pulang saja kamu ke rumah orang tuamu”. Kalimat ini bisa mengandung makna lain selain cerai. Barangkali ada yang memaksudkan agar istrinya pulang saja ke rumah, namun bukan maksud untuk cerai. Contoh lain, “Sekarang kita berpisah saja”. Lafazh ini pun tidak selamanya dimaksudkan untuk talak, bisa jadi maknanya kita berpisah di jalan dan seterusnya. Jadi contoh-contoh tadi masih mengandung ihtimal makna lain. Untuk talak jenis ini perlu adanya niat. Jika diniatkan kalimat tadi untuk maksud talak, jatuhlah talak. Jika tidak, maka tidak jatuh talak. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907, dari Umar bin Al Khottob. Jika talaknya hanya dengan niat dalam hati tidak sampai diucapkan, maka talaknya tidak jatuh. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memaafkan pada umatku sesuatu yang terbetik dalam hatinya selama tidak diamalkan atau tidak diucapkan”. HR. Bukhari no. 5269 dan Muslim no. 127, dari Abu Hurairah. Kedua Talak dengan tulisan Talak ini bisa dilakukan lewat sms, email, atau surat menyurat. Jika seseorang tidak ada di tempat, lalu ia menulis pesan kepada istrinya melalui sarana-sarana tadi, maka talaknya jatuh ketika ia berniat untuk mentalak. Demikian pendapat jumhur, mayoritas ulama. Az Zuhri berkata, “Jika seseorang menuliskan pada istrinya kata-kata talak, maka jatuhlah talak. Jika suami mengingkari, maka ia harus dimintai sumpah”. Ibrahim An Nakho’i berkata, “Jika seseorang menuliskan dengan tangannya kata-kata talak pada istrinya, maka jatuhlah talak”. Alasan lain bahwa tulisan terdiri dari hurufhuruf yang mudah dipahami maknanya. Jika demikian dilakukan oleh seorang pria ketika ia menuliskan kata-kata talak pada istrinya dan ia berniat mentalak, maka jatuhlah talak sebagaimana ucapan. Fiqh Sunnah, 3 258-259. Namun untuk tulisan melalui perangkat elektronik perlu ditegaskan bahwa benar-benar tulisan tadi baik berupa sms, email atau fax dari suaminya. Jika bukan dan hanya rekayasa orang lain, maka jelas tidak jatuh talak. Ketiga Talak dengan isyarat Jika suami mampu mentalak dengan ucapan, maka tidak sah jika ia melakukan talaknya hanya dengan isyarat. Demikian menurut jumhur, mayoritas ulama. Kecuali untuk orang bisu yang tidak dapat berbicara, maka talaknya jatuh jika ia melakukannya dengan isyarat. Ulama Hanafiyah dan juga pendapat Syafi’iyah menganggap bahwa jika orang bisu tadi mampu melakukannya dengan tulisan, maka sebaiknya dengan tulisan. Jika tidak, maka tidak sah. Karena talak lewat tulisan lebih menggambarkan tujuan, beda halnya jika hanya dengan isyarat. Kecuali dalam kondisi darurat karena tidak mampu. Arti talak itu sendiri menurut Kompilasi Hukum Islam “KHI” adalah ikrar suami di hadapan Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan. Pasal 1 1177 Kompilasi Hukum Islam “KHI” Mengenai talak diatur lebih lanjut dalam Pasal 129, Pasal 130, dan Pasal 131 KHI. Pasal 129 KHI berbunyi “Seorang suami yang akan menjatuhkan talak kepada istrinya mengajukan permohonan baik lisan maupun tertulis kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri disertai dengan alasan serta meminta agar diadakan sidang untuk keperluan itu.” Jadi, talak yang diakui secara hokum negara adalah yang dilakukan atau diucapkan oleh suami di Pengadilan Agama. Sedangkan, mengenai cerai karena talak yang diucapkan suami di luar Pengadilan Agama, menurut Nasrullah Nasution, dalam artikel Akibat Hukum Talak di Luar Pengadilan hanya sah menurut hukum agama saja, tetapi tidak sah menurut hukum yang berlaku di Negara Indonesia karena tidak dilakukan di Pengadilan Agama. Menurut Nasrullah, akibat dari talak yang dilakukan di luar pengadilan adalah ikatan perkawinan antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum. Wallaahu a’lam. Jika seorang suami bilang pisah apakah sudah jatuh talak? Jika ungkapan ini keluar dari suami maka otomatis jatuh talak. Talak dengan bahasa kiasan misal suami mengatakan, kita pisah, pulang kamu ke rumah orang tuamu dan lain-lain. Kalimat apa saja yang termasuk talak? “Saya pegat atau talak kamu.” “Detik ini kamu bukanlah istriku.” “Rumah tangga kita berakhir sampai di sini.” Perkataan ini merupakan beberapa contoh dari kalimat talak yang tegas atau talak syarih. Apa saja syarat jatuhnya talak? Syarat dan Ketentuan Jatuhnya Talak atau Cerai Suami-Istri. Pertama, yang menjatuhkan talak adalah suami yang sah, baligh, berakal sehat, dan menjatuhkan talak atas kemauannya sendiri. … . Demikian pula anak kecil dan orang yang hilang kesadaran akalnya, seperti karena tidur, sakit, tunagrahita, dan mabuk.. Talak yang sah itu seperti apa? Dilansir dari NU Online, syarat sah jatuhnya talak ialah berasal dari suami yang sah, berakal sehat dan menjatuhkan talak atas kemauan sendiri. Belum lagi, ini dikhususkan untuk pasangan yang memiliki hubungan pernikahan sah.
bM0UtVG.